Mitratel Berpotensi Punya 65 Ribu Tenant di 2024
Prospek PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk (Mitratel/MTEL) diperkirakan solid di tengah kondisi harga saham yang sedang terdiskon dari nilai wajarnya.
IDXChannel – Setelah mencatatkan kinerja apik di semester I-2023, prospek PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk (Mitratel/MTEL) diperkirakan akan tetap solid di sisa tahun ini dan di tahun depan di tengah kondisi harga saham yang sedang terdiskon dari nilai wajarnya.
Pelaku pasar optimistis kinerja MTEL yang tumbuh double digit di semester I-2023 akan berlanjut di semester II hingga tahun depan. Analis BCA Sekuritas Fakhrul Arifin menilai pendapatan, EBITDA dan laba bersih MTEL dapat tumbuh lebih tinggi dibandingkan dengan kompetitornya.
“Faktor pendorong utama berasal dari tingkat kolokasi yang cenderung rendah diluar jawa, hal ini menjadi thesis utama kami dimana kami memproyeksikan permintaan dari tenants akan meningkat secara eksponential di luar Jawa, mengingat target pemerintah untuk mendistribusikan penggelaran network secara merata di Indonesia” jelas Fakhrul.
Dalam laporan risetnya, Fakhrul menilai bahwa pertumbuhan jumlah tenan akan menjadi landasan utama MTEL untuk tumbuh ke depan.
Estimasi Fakhrul MTEL berpotensi menggaet hingga 65 ribu tenan di tahun 2024 dan peningkatan tenancy ratio akan terus terjadi. Tenansi rasio diproyeksikan akan meningkat dari 1,47x di tahun 2022 menjadi 1,53x di tahun 2023 dan naik lagi 1,61x di tahun depan.
Di tengah prospek kinerja yang masih tumbuh dengan solid, harga saham MTEL kembali terkoreksi dan turun ke bawah level psikologis Rp 700/saham. Namun Fakhrul menilai bahwa penurunan harga saham MTEL tersebut tidak mencerminkan fundamental dan outlook perseroan yang masih cerah.
“Harga saham memang mengalami koreksi, tetapi faktor teknikal lebih bermain karena sebelumnya sempat uptrend. Namun dari sisi fundamental tetap solid dan valuasi masih relative terdiskon dibanding harga wajarnya.” Kata Fakhrul.
BCA Sekuritas menetapkan target harga wajar saham MTEL ada di Rp 950/saham atau setara dengan 12.6x EV/EBITDA untuk tahun 2024F. Secara relative lebih murah dibandingkan dengan peers, melihat peluang pertumbuhan perusahaan yang terbilang sangat baik kedepan.
Dengan target price tersebut artinya harga saham MTEL yang diperdagangkan di pasar saat ini sedang terdiskon sebesar 41% jika mengacu pada harga penutupan perdagangan Kamis (21 September 2023) di Rp 675.
Selain Fakhrul, analis lain juga melihat bahwa MTEL menjadi saham pilihan di sektor industri menara telekomunikasi. Salah satunya adalah Mirae Asset Sekuritas.
"Kami masih mempertahankan rekomendasi Overweight untuk sektor infrastruktur telekomunikasi dengan MTEL sebagai pilihan utama kami," tulis riset Mirae Asset Sekuritas Indonesia, yang dipublikasikan belum lama ini. Mirae menetapkan target harga Rp890 untuk saham MTEL dan mencerminkan potensi kenaikan 32% dari harga saat ini.