MMIX Ekspansi ke Segmen Tisu Basah Setelah Amankan Kontrak Besar
PT Multi Medika Internasional Tbk atau MMI (MMIX) bakal menambah lini produk baru berupa tisu basah.
IDXChannel - PT Multi Medika Internasional Tbk atau MMI (MMIX) bakal menambah lini produk baru berupa tisu basah. Langkah ini dilakukan setelah perseroan mengamankan kontrak besar dari distributor.
CEO & Founder MMI, Mengky Mangarek mengatakan, perseroan mengamankan kontrak dari dua pemain besar yang akan memesan tisu basah buatan MMIX untuk 20 ribu toko. Dia menyebut, produk tersebut akan menambah SKU dan pundi-pundi keuangan perseroan.
"Kami akan menambah (produk) tisu basah beberapa SKU yang akan kami suplai," katanya dalam Public Expose dikutip Senin (9/6/2025).
Sebelumya, perseroan telah memiliki produk masker, baby diaper, dan tisu kering. MMIX menggunakan merek Miutiss untuk produk tisu kering yang fokus pada bahan serat bambu.
Mengky meyakini produk tisu basah perseroan akan kompetitif karena memiliki harga terjangkau dan mudah dibawa kemana saja (travel). Selain itu, produk ini juga akan di-bundling dengan produk popok (baby diaper) Miubaby.
Perseroan juga akan membuat popok Miubaby dalam kemasan sachet dengan harga Rp2.500 per pcs dan Rp5.000 per 3 pcs.
Dari sisi distribusi, kata dia, MMIX memiliki hubungan baik dengan jaringan Alfamart dan Indomaret, terutama memasok masker saat Coved-19. Saat ini, kapasitas produksi masker mencapai 30 juta pcs per bulan.
Untuk kanal online, perseroan terus menggenjot penjualan di platform e-commerce seperti Shopee, Tokopedia, dan TikTok. Dia berharap proses migrasi dari Tokopedia ke TikTok berjalan dengan lancar sehingga tidak berdampak pada penjualan.
"Sekarang MMI fokus terhadap dua marketplace terbesar yang orange (Shopee) dan hijau atau hitam (Tokopedia-TikTok) pada tahun ini," kata Mengky.
Pada 2024, MMI membukukan penjualan sebesar Rp192 miliar, tumbuh 10 persen dibandingkan 2023 sebesar Rp175 miliar. Di kuartal I-2025, angka penjualan perseroan melesat 63 persen menjadi Rp49 miliar dari periode yang sama 2024 sebesar Rp30 miliar.
(Rahmat Fiansyah)