MARKET NEWS

MNC Energy (IATA) Targetkan Cadangan Batu Bara Tembus 500 Juta Ton di Akhir 2024

Anggie Ariesta 26/06/2024 13:58 WIB

PT MNC Energy Investments Tbk (IATA) terus menambah cadangan batu bara di wilayah kerja Izin Usaha Pertambangan (IUP) perseroan.

MNC Energy (IATA) Targetkan Cadangan Batu Bara Tembus 500 Juta Ton di Akhir 2024. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - PT MNC Energy Investments Tbk (IATA) terus menambah cadangan batu bara di wilayah kerja Izin Usaha Pertambangan (IUP) perseroan. Cadangan batu bara perseroan diprediksi menembus 500 juta ton pada akhir tahun ini.

Presiden Direktur IATA Suryo Eko Hadianto mengatakan, cadangan batu bara IATA saat ini sekitar 386,6 juta ton. Cadangan itu berasal 20 persen lahan area tambang perseroan yang mencapai 72.478 hektare (ha). Kegiatan eksplorasi pun terus dilakukan secara bertahap pada 80 persen sisa area tambang.

"Mudah-mudahan beberapa pengeboran menghasilkan angka terbaik bagi IATA, karena baru 20 persen yang kita lakukan pengeboran saat ini. Jadi 386,6 juta itu hanya untuk area sekitar 20 persen, yang 80 persen-nya ini akan kita eksplorasi dan tahun ini kita sudah lakukan eksplorasi mudah-mudahan akhir tahun ada tambahan," katanya dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) IATA di iNews Tower, Jakarta, Rabu (26/6/2024). 

Untuk tahun 2024, kata Suryo, PT Bhakti Coal Resources (BCR) akan meningkatkan produksi batu bara menjadi 5,1 juta ton. Sementara, PT Putra Muba Coal (PMC) juga akan mendongkrak produksi menjadi 2,9 juta ton.

Kemudian produksi batu bara PT Bhumi Sriwijaya Perdana Coal (BSPC) naik menjadi 1,7 juta ton dan PT Indonesia Batu Prima Energui (IBPE) akan mengoreksi produksinya menjadi 498 ribu ton. Bisnis IATA selama ini tidak hanya memproduksi batu bara, melainkan menggarap berbagai proyek terintegrasi.

"BCR juga akan memulai produksi tambang milik PT Arthaco Prima Energy sebesar 73 ribu ton. Di samping itu perseroan juga menjalankan bisnis dasar kontraktor penambangan, charter pesawat terbang, minyak dan gas serta infrastruktur untuk penunjang dan efisiensi bisnis utama perseroan," kata Suryo.

Suryo mengatakan, IATA terus meningkatkan nilai bisnis perseroan dan anak-anak usahanya. Secara organik, BCR juga terus meningkatkan produksi pada IUP yang telah beroperasi dan memulai produksi di IUP Baru.

Secara anorganik, perseroan akan terus mencari peluang akuisisi tambang baru baik batu bara maupun mineral lainnya seperti emas dan nikel serta menakar prospek lain yang berkaitan dengan energi terbarukan. 

"Selain itu, perseroan akan terus berevolusi guna meningkatkan sinergi dan efektivitas di semua lini bisnis. Perseroan berencana untuk terjun di usaha logistik dan transportasi, trading, dan lain sebagainya," ucapnya.

(RFI)

SHARE