MARKET NEWS

Momentum Saham Bank Besar dan Potensi Masuknya Dana Asing di Agustus

TIM RISET IDX CHANNEL 13/08/2025 12:50 WIB

Saham bank-bank besar menguat dalam beberapa hari terakhir, didorong potensi derasnya arus dana asing, termasuk dari MSCI.

Momentum Saham Bank Besar dan Potensi Masuknya Dana Asing di Agustus. (Foto: Freepik)

IDXChannel – Saham bank-bank besar menguat dalam beberapa hari terakhir, didorong potensi derasnya arus dana asing, termasuk dari MSCI, serta membaiknya sentimen pasar secara keseluruhan.

Menurut data Bursa Efek Indonesia (BEI), saham PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) meningkat 8,63 persen dalam sepekan terakhir. Demikian pula, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) meningkat 3,83 persen, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI) terkerek 5,61 persen.

Serupa, saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) mendaki 5,61 persen dalam periode yang sama.

Dalam sepekan terakhir, investor asing membukukan beli bersih (net buy) di BBRI sebesar Rp1,01 triliun, BMRI (Rp596 miliar), dan BBCA (Rp969 miliar). Namun, asing masih melakukan jual bersih (net sell) di BBNI (Rp30 miliar).

Pengamat pasar modal Michael Yeoh menilai, arus dana asing pada Agustus ini berpotensi tetap deras hingga akhir bulan, didukung kabar terbaru dari MSCI.

“MSCI sendiri mengumumkan bahwa ada dua konstituen baru yang masuk ke dalam standard caps, yaitu DSSA dan CUAN,” ujarnya, Rabu (13/8/2025). “Ini membuat inflow pada Agustus kali ini besar.”

Ia menambahkan, sektor perbankan juga ikut kecipratan dana asing. “Perbankan juga mendapat inflow merata meskipun tidak sebesar CUAN dan DSSA, sehingga potensi inflow ini akan terus berlangsung hingga 28 Agustus.”

Menurut estimasi Algo Research, pasar saham Tanah Air berpotensi menerima passive inflow dari MSCI senilai Rp20 triliun, lebih besar dibandingkan sejumlah negara lainnya, seiring masuknya nama-nama baru di indeks global tersebut.

Saham DSSA milik Grup Sinarmas dan CUAN besutan Grup Barito milik Prajogo Pangestu masuk ke large cap index, sedangkan ADRO, AADI, KPIG, PTRO, RATU, TAPG di small cap MSCI dalam review Agustus ini.

Tiga bank besar Indonesia juga mendapat sorotan positif analis meski target harga sebagian disesuaikan.

UOB Kay Hian menilai kinerja kuartal II-2025 BBRI menunjukkan tanda awal stabilisasi kualitas aset dan biaya dana. Rasio kredit berisiko (LAR) bank-only tercatat 11 persen, sementara porsi kredit restrukturisasi stabil di 6,4 persen.

Rasio dana murah (CASA) naik menjadi 65,5 persen pada Juni, membantu menekan biaya dana. Rekomendasi beli dipertahankan, namun target harga diturunkan dari Rp4.500 menjadi Rp4.250 karena asumsi imbal hasil ekuitas (ROE) yang lebih rendah.

Untuk BBNI, CGS International mempertahankan rekomendasi add seiring proyeksi pertumbuhan kredit semester II yang lebih baik. BBNI akan mengandalkan kredit wholesale dan segmen UMKM setelah pembersihan kualitas aset dua tahun terakhir. Prospek likuiditas semester II-2025 dinilai optimistis dengan asumsi pelonggaran moneter berlanjut.

Meski demikian, proyeksi laba per saham 2025-2026 dipangkas 7 persen akibat margin bunga bersih yang lebih rendah. Target harga juga dipangkas dari Rp5.600 menjadi Rp5.500.

Sementara itu, MNC Sekuritas tetap merekomendasikan beli untuk BBCA dengan target Rp11.300, mencerminkan valuasi PBV FY25E/FY26E sebesar 5,2x (kali)/4,7x.

Potensi pertumbuhan kredit yang lebih tinggi, likuiditas yang baik, imbal hasil aset lebih tinggi, efisiensi biaya pencadangan, dan ROE stabil menjadi pendorong utama. Risiko yang diwaspadai meliputi potensi pengetatan likuiditas dan penurunan kualitas aset. (Aldo Fernando)

Disclaimer: Keputusan pembelian/penjualan saham sepenuhnya ada di tangan investor.

SHARE