Moratelindo (MORA) Tawarkan Sukuk Rp750 Miliar, Duitnya Buat Ini
PT Mora Telematika Indonesia Tbk atau Moratelindo (MORA) menerbitkan Sukuk Ijarah Berkelanjutan II Moratelindo Tahap II tahun 2024.
IDXChannel - PT Mora Telematika Indonesia Tbk atau Moratelindo (MORA) menerbitkan Sukuk Ijarah Berkelanjutan II Moratelindo Tahap II tahun 2024. Nilai pokok obligasi ini total mencapai Rp750 miliar.
Sukuk ijarah ini ditawarkan dengan nilai 100 persen dari jumlah sisa imbalan ijarah terdiri dari 2 Seri yakni Seri A dan Seri B.
Untuk Seri A, jumlah sisa imbalan ijarah yang ditawarkan sebanyak Rp264,18 miliar, dengan jangka waktu tiga tahun, dan cicilan ijarah sebesar Rp26,41 miliar.
Sementara untuk Seri B, jumlah sisa imbalan ijarah yang dibuka mencapai Rp9,6 miliar, berjangka waktu 5 tahun sejak tanggal emisi, dengan cicilan imbalan ijarah mencapai Rp1,05 miliar.
Sehingga nilai penawaran umum ‘full commitment’ yang ditawarkan mencapai Rp273,78 miliar.
PT Pemeringkat Efek Indonesia (PEFINDO) memberikan peringkat surat utang syariah ini ‘idA+(sy) atau Single A Plus Syariah.
“Sisa dari jumlah sisa imbalan ijarah yang ditawarkan senilai Rp476,22 miliar pada Sukuk Ijarah Seri A, dan Sukuk Ijarah Seri B akan dijamin secara kesanggupan terbaik atau best-effort,” tulis manajemen dalam prospektus, Senin (18/12/2023).
Cicilan imbalan ijarah dibayarkan setiap tiga bulan sekali sejak tanggal emisi, di mana tanggal pembayaran cicilan imbalan ijarah pertama akan dilakukan pada 11 April 2024.
Pembayaran cicilan imbalan ijarah terakhir dan sisa imbalan sekaligus jatuh tempo adalah pada 11 Januari 2027 untuk Sukuk Ijarah Seri A, dan 11 Januari 2029 untuk Sukuk Ijarah Seri B.
Terkait penggunaan dana, sekitar 50% dana akan digunakan untuk refinancing pemegang Sukuk Ijarah Berkelanjutan I Tahap IV tahun 2021 Seri A. Kewajiban ini memiliki tanggal jatuh tempo pada 4 Mei 2024.
Sedangkan sebesar 50% sisanya akan dialokasikan untuk keperluan investasi, terutama untuk membangun backbone dan access yang di dalamnya termasuk Data Center dan ducting.
Pembangunan ini didukung juga oleh perangkat penunjang baik aktif termasuk namun tidak terbatas pada perangkat DWDM (Dense Wavelength Division Multiplexing) maupun pasif infrastruktur termasuk namun tidak terbatas pada shelter, U-ditch, kabel fiber optic.
Selain itu, dana yang diperoleh dari penawaran umum ini juga akan digunakan untuk peningkatan kapasitas jaringan yang sudah ada dan penambahan kapasitas jaringan yang baru.
“Pembangunan backbone dan access akan dilakukan untuk pembangunan submarine dan inland cable yang akan dilakukan di beberapa pulau di Indonesia, termasuk namun tidak terbatas pada pulau Sumatera, Jawa, Bali, Nusa Tenggara, Kalimantan dan Sulawesi serta jaringan internasional,” imbuh manajemen.
(FAY)