MARKET NEWS

Morgan Stanley: Saham Eropa Masih Bisa Ungguli Bursa AS

Desi Angriani 17/01/2023 05:30 WIB

Ahli strategi Morgan Stanley menilai kinerja saham Eropa masih bisa mengungguli bursa Amerika Serikat (AS) di tengah optimisme dan prospek ekonomi China.

Morgan Stanley: Saham Eropa Masih Bisa Ungguli Bursa AS (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Ahli strategi Morgan Stanley menilai kinerja saham Eropa masih bisa mengungguli bursa Amerika Serikat (AS) di tengah optimisme dan prospek ekonomi China.

Data ekonomi yang lebih buruk dari perkiraan, rebound harga gas atau pukulan yang lebih besar terhadap pendapatan Eropa dari euro yang lebih kuat dapat memicu aksi ambil untung dalam ekuitas.

Namun, posisi investor yang ringan, hasil total yang lebih tinggi dari AS untuk pertama kalinya dalam lebih dari 30 tahun dan divergensi yang lebih luas dari biasanya dalam tren sektor regional membuat Eropa lebih menarik.

Graham Secker, kepala ahli strategi ekuitas bank Eropa, mengatakan harga gas alam yang lebih rendah dan data ekonomi yang tangguh juga berkontribusi terhadap reli yang dimulai tiga bulan lalu.

Itu memungkinkan MSCI Eropa menembus di atas rata-rata pergerakan 100 minggu terhadap rekan AS-nya, dalam dolar, untuk pertama kalinya sejak krisis keuangan global.

“Ke depan, kebijakan moneter akan lebih ketat, kebijakan fiskal akan lebih mudah dan nilai saham tidak akan lagi memainkan peran kedua dari rekan-rekan pertumbuhan mereka,” tulis Secker dalam sebuah catatan dilansir dari Bloomberg, Senin (16/1/2023).

Adapun Indeks Stoxx Europe 600 telah melonjak hampir 30% dalam dolar sejak akhir September. Angka ini melampaui kenaikan 12% di S&P 500. Meski begitu, valuasi masih lebih murah daripada AS dan di bawah rata-rata jangka panjangnya.

Sementara itu, ahli strategi JPMorgan Chase & Co, yang dipimpin oleh Mislav Matejka, memperkirakan reli akan gagal selama kuartal pertama di tengah berlanjutnya risiko dari bank sentral yang hawkish, inflasi yang bergejolak, dan pendapatan perusahaan yang lebih lemah.

Ahli strategi Bank of America Corp Sebastian Raedler memperingatkan bahwa saham tidak sepenuhnya mencerminkan prospek pertumbuhan ekonomi yang lebih lemah.

(DES)

SHARE