MARKET NEWS

Muncul Transaksi Nego, Saham Debutan Primadaya (PDPP) Kena ARB

Aldo Fernando - Riset 10/11/2022 10:35 WIB

Harga saham emiten debutan produsen kemasan plastik PT Primadaya Plastisindo Tbk (PDPP) anjlok hingga batas auto rejection bawah (ARB) pada Kamis (10/11/2022).

Muncul Transaksi Nego, Saham Debutan Primadaya (PDPP) Kena ARB. (Foto: MNC Media)

IDXChannel – Harga saham emiten debutan produsen kemasan plastik PT Primadaya Plastisindo Tbk (PDPP) anjlok hingga batas auto rejection bawah (ARB) pada Kamis (10/11/2022). Ini terjadi seiring adanya transaksi di pasar negosiasi pada Rabu (9/11).

Menurut data Bursa Efek Indonesia (BEI), pukul 10.02 WIB, harga saham PDPP ambles 6,67 persen ke Rp252 per saham. Nilai transaksi mencapai Rp111,39 miliar dan volume perdagangan 360,05 juta saham.

Kemarin, pada debut perdana (listing) di bursa, harga saham PDPP langsung menembus batas auto rejection atas (ARA) 35,00 persen ke Rp270 per saham. Pada hari itu, nilai transaksi hanya Rp601,99 juta saham dan volume perdagangan kecil, 2,23 juta saham.

Pada hari pertama, investor yang menggunakan broker PT Semesta Indovest Sekuritas (kode: MG) menjadi pembeli terbanyak (top net buyers) hingga 2,2 juta saham di pasar reguler.

Informasi saja, Semesta Indovest menjadi underwriter dalam initial public offering (IPO) PDPP.

Sementara, investor dengan broker PT Stockbit Sekuritas Digital (XL) menjadi penjual terbesar, yakni 595 ribu saham.

Namun, di seluruh pasar (termasuk pasar tunai dan nego), Semesta Indovest menjadi top net sellers dengan volume 122,8 juta saham. Sedangkan, PT Investindo Nusantara Sekuritas (IN) menjadi top net buyers di seluruh pasar sebesar 125 juta saham.

Perbedaan antara aksi investor via broker Semesta Indovest di pasar reguler dan di seluruh pasar tersebut terjadi seiring adanya transaksi di pasar nego pada hari perdana PDPP.

Pada Rabu, terdapat transaksi di pasar negosiasi dengan frekuensi 10 kali dan volume 1,88 juta lot (188,07 juta saham) di harga rerata Rp270 per saham atau setara dengan Rp50,77 miliar. 

Adalah penjual via broker Semesta Indovest yang melego 1,88 juta lot tersebut kepada pembeli dengan broker Investindo Nusantara (sebanyak 1,25 juta lot saham). Satu investor lagi kepada pembeli yang juga menggunakan broker Semesta Indovest (630 ribu lot). Transaksi tersebut dilakukan di harga rerata Rp270 per saham. 

Sebagai informasi, PDPP melepas 500 juta sahamnya ke publik dengan harga perdana ditetapkan sebesar Rp200 per saham. Dengan demikian, dari keseluruhan proses IPO perusahaan bakal meraup dana segar sedikitnya Rp100 miliar.

"Dengan adanya investor strategis yang masuk, kami meyakini bahwa Perseroan memang memiliki potensi pengembangan (bisnis) ke depan yang menjanjikan, dan mampu memiliki pertumbuhan yang positif, dengan tata kelola perusahaan yang baik,” kata Direktur Utama PDPP, Kennie Angesty, beberapa waktu lalu.

Kennie menerangkan bahwa perseroan akan menggunakan seluruh dana hasil IPO untuk pengembangan. Sebesar 67 persen, bakal digunakan untuk membiayai ekspansi, seperti pembelian mesin–mesin, peningkatan kapasitas produksi dan juga untuk menambah varian produk yang akan dipasarkan.

Sedangkan, sisanya sekitar 33 persen akan digunakan untuk modal kerja, antara lain pembelian raw material HDPE, PET, Polypropylene, dan operasional perusahaan. (ADF)

Disclaimer: Keputusan pembelian/penjualan saham sepenuhnya ada di tangan investor.

SHARE