Naik 10 Kali Lipat, Laba Bersih Semen Baturaja (SMBR) Jadi Rp79,62 Miliar di Semester I-2025
Volume penjualan semen mencapai 1,13 juta ton, naik sekitar 21 persen dibanding periode sama 2024 yang sebesar 928.646 ton.
IDXChannel – PT Semen Baturaja Tbk (SMBR) berhasil membukukan pertumbuhan kinerja yang cukup progresif di semester I-2025 lalu.
Dari segi laba bersih, misalnya, anak usaha PT Semen Indonesia Tbk (SMGR), atau SIG, ini tercatat mengantongi Rp79,62 miliar, atau tumbuh lebih dari 10 kali lipat dibanding realisasi laba Perseroan pada Semester I-2024 yang masih sebesar Rp7,32 miliar.
"Peningkatan ini menandai keberhasilan kami yang keluar dari level single digit dan mencatatkan pertumbuhan laba bersih double digit pada semester pertama tahun ini," ujar Vice President of Corporate Secretary SMBR, Hari Liandu, dalam keterangan resminya, pekan lalu.
Menurut Hari, pertumbuhan laba bersih Perseroan didukung oleh peningkatan kinerja operasional secara menyeluruh.
Volume penjualan semen mencapai 1,13 juta ton, naik sekitar 21 persen dibanding periode sama 2024 yang sebesar 928.646 ton.
Kenaikan penjualan tersebut turut mendorong pendapatan perusahaan tumbuh menjadi Rp1,09 triliun, atau naik 31 persen dari capaian Rp835,18 miliar pada Semester I-2024 lalu.
Peningkatan kinerja ini, Hari menjelaskan, juga tercermin dari laba usaha yang naik signifikan menjadi Rp133,79 miliar, meningkat 168 persen dibanding Rp49,84 miliar pada periode sama tahun lalu.
EBITDA Perseroan turut naik 60 persen menjadi Rp236,67 miliar dari Rp147,91 miliar. Kinerja ini turut mendorong peningkatan EBITDA Margin menjadi 22 persen dibandingkan pada periode sama tahun lalu sebesar 18 persen, yang mencerminkan efisiensi operasional yang semakin optimal.
"Capaian ini adalah hasil strategi yang tepat dan sinergi solid dengan SIG, yang memberikan banyak nilai tambah bagi efisiensi dan kinerja kami," ujar Hari.
Hari menambahkan, pertumbuhan kinerja SMBR tidak terlepas dari strategi efisiensi berkelanjutan dan peningkatan penetrasi pasar di wilayah Sumatera bagian Selatan (Sumbagsel), yang merupakan pangsa pasar utama Perseroan.
Berdasarkan data Asosiasi Semen Indonesia (ASI), demand semen di wilayah Sumbagsel tumbuh sebesar 14,2 persen (yoy) pada Triwulan II-2025, jauh melampaui pertumbuhan nasional yang tercatat sebesar 2,7 persen (yoy).
"Hal ini membuka peluang besar bagi SMBR untuk terus memperkuat posisi di pasar regional," ujar Hari.
Lebih lanjut, Hari menjelaskan bahwa peningkatan kinerja tidak hanya disebabkan oleh kenaikan permintaan, namun juga berkat keberhasilan perusahaan dalam menjalankan strategi operasional yang terukur dan sinergi dengan SIG selaku induk usaha.
Hari menjelaskan bahwa pihaknya fokus pada efisiensi biaya di seluruh lini, mulai dari produksi, distribusi, hingga pengelolaan energi.
Penggunaan bahan bakar alternatif, optimalisasi rute pengiriman, serta integrasi sistem logistik menjadi bagian dari langkah Perseroan dalam menekan biaya dan meningkatkan margin.
Selain itu, SMBR juga senantiasa menjaga kualitas layanan dan optimalisasi jaringan penjualan yang telah eksisting di pasar. Karenanya, SMBR dikatakan Hari sangat optimistis bahwa tren positif ini akan terus berlanjut di Semester II-2025.
"Kami juga terus memperkuat strategi operasional melalui diversifikasi produk, transformasi digital dalam proses bisnis, serta penerapan prinsip keberlanjutan guna menciptakan pertumbuhan jangka panjang yang sehat," ujar Hari.
(taufan sukma)