MARKET NEWS

Naik 30 Persen, Laba Foxconn Capai USD1,07 Miliar di Kuartal II-2021

Firda Dwi Muliawati 12/08/2021 20:58 WIB

Foxconn, produsen elektronik dengan kontrak terbesar dunia, melaporkan kenaikan laba bersih kuartal II sebesar 30% year on year (yoy).

Naik 30 Persen, Laba Foxconn Capai USD1,07 Miliar di Kuartal II-2021 (Dok.MNC Media)

IDXChannelFoxconn, produsen elektronik dengan kontrak terbesar dunia, melaporkan kenaikan laba bersih kuartal II sebesar 30% year on year (yoy). Permintaan yang kuat dari klien seperti Apple Inc, menopang kinerja perusahan Taiwan itu.

Mengutip Reuters, Kamis (12/8/2021), produsen elektronik kontrak terbesar di dunia itu melaporkan laba bersih April-Juni sebesar USD1,07 miliar, naik 30% dari tahun sebelumnya.

Foxconn mengatakan angka yang lebih kuat dari perkiraan didorong oleh produk konsumen utamanya, terutama smartphone. Hal ini dikarenakan banyaknya pekerja yang melaksanakan aktivitasnya dari rumah tentunya membutuhkan alat yang memadai.

Pada perusahaan Taiwan, permintaan smartphone telah menjadi pendorong utama dari rekor laba bersih dan pendapatan yang tinggi pada semester I-2021. Chief Financial Officer David Huang mengatakan pandemi telah mengguncang rantai pasokan dan memicu kekurangan chip global selama berbulan-bulan.

Hal ini merugikan banyak pembuat smartphone, perusahaan perangkat konsumen dan perusahaan mobil. Dikutip dari Reuters, Kamis (12/8/2021), Ketua Foxconn, Liu Young-way mengatakan, perkiraan tersebut didasarkan pada perkembangan pandemi saat ini.

Negara-negara di kawasan Asia-Pasifik termasuk Australia, Jepang, Filipina, Thailand, dan Malaysia telah mengalami peningkatan kasus COVID-19, yang mengarah ke pembatasan yang lebih ketat.

“Karena Asia adalah pusat global utama untuk komponen TIK, perlu diwaspadai apakah pandemi akan berdampak pada rantai pasokan secara keseluruhan,” kata Liu, Dilansir dari Reuters, Kamis (12/8/2021),

Meskipun demikian, Foxconn hanya merasakan dampak kecil dari kekurangan chip pada kuartal April-Juni 2021. Dia menegaskan bahwa kekurangan itu bisa berlanjut hingga kuartal kedua tahun 2022. 

(IND) 

SHARE