Naik 5,5 Persen, Emiten Gas Industri (SBMA) Kantongi Laba Rp4,73 Miliar
PT Surya Biru Murni Acetylene Tbk (SBMA) membukukan laba bersih sebesar Rp4,73 miliar pada 2023.
IDXChannel - PT Surya Biru Murni Acetylene Tbk (SBMA) membukukan laba bersih sebesar Rp4,73 miliar pada 2023.
Laba emiten gas industri tersebut naik 5,53% dari capaian 2022 yang sebesar Rp4,48 miliar. Sejalan dengan itu, pendapatan SBMA juga naik 9,38% menjadi Rp113,36 miliar, dari sebelumnya sebesar Rp103,64 miliar.
Adapun kontribusi terbesar pendapatan berasal dari penjualan Acetylene yang mencapai Rp33,66 miliar atau tumbuh 33,66% dari sebelumnya Rp29,28 miliar.
Kemudian, penjualan argon naik 8,21% jadi Rp22,59 miliar dari Rp20,87 miliar, lalu penjualan oxygen naik 10,58% jadi Rp22,62 miliar dari Rp20,46 miliar.
Penjualan nitrogen SBMA juga naik 25,44% jadi Rp6,36 miliar dari Rp5,07 miliar, penjualan karbon dioksida Rp7,79 miliar atau naik 59,27% dari Rp4,89 miliar dan pendapatan lain-lain terkumpul Rp20,32 miliar.
“Pencapaian ini juga turut mengangkat laba per saham dasar SBMA menjadi 5,09 per lembar per 31 Desember 2023 dari 4,83 per saham pada periode sama tahun 2022,” kata Direktur Utama SBMA, Rini Dwiyanti dalam keterangan resminya, Selasa (16/4/2024).
Total nilai aset SBMA per Desember 2023 naik 2,43% mencapai Rp276,17 miliar dari tahun 2022 yang tercatat Rp269,60 miliar. Hal ini dikontribusikan oleh ekuitas Rp215,44 miliar dan liabilitas Rp60,73 miliar.
Rini menjelaskan, SBMA memasok untuk perusahaan besar seperti PT Pama Persada Nusantara, PT Pupuk Kalimantan Timur (Pupuk Kaltim), PT Petrosea Tbk, PT ABM Investama Tbk, PT Bumi Makmur Mandiri Utama dan lainnya.
Perseroan telah menguasai 5% pasar di Kalimantan dan akan terus meningkat seiring dengan fasilitas produksi yang dimiliki telah mumpuni.
“Di mana segmentasi pasar terbesar perseroan didominasi oleh pertambangan untuk Balikpapan, reseller (RDMP), serta perusahaan fabrikasi dan dan machinery,” ujar Rini.
(DES)