Naik Lagi, Harga CPO Lampaui MYR4 Ribu per Ton
Minyak sawit alias crude palm oil (CPO) berjangka (futures) Malaysia menguat 0,2 persen di level MYR4.087 per ton pada perdagangan awal pekan, Senin (3/6).
IDXChannel - Harga minyak sawit alias crude palm oil (CPO) berjangka (futures) Malaysia menguat 0,2 persen di level MYR4.087 per ton pada perdagangan awal pekan, Senin (3/6/2024).
Sebelumnya, harga CPO sempat melonjak 2,08 persen pada Jumat (31/5) pekan lalu.
Pada pekan sebelumnya, harga CPO ditutup menguat 2,23 persen di level MYR3.951 per ton pada perdagangan 28 Mei lalu. Ini menjadi kenaikan terkuat dalam dua minggu terakhir dan sinyal bullish pasar minyak sawit.
Harga minyak sawit sudah mengalami peningkatan MYR366 per ton atau 9,84 persen sejak awal 2024, menurut perdagangan contract for Difference (CFD) yang melacak pasar acuan untuk komoditas ini.
Secara historis, Minyak Sawit mencapai angka tertinggi sepanjang masa yaitu 7268 pada bulan Maret 2022. (Lihat grafik di bawah ini.)
Harga minyak sawit menuju lonjakan lebih dari 4 persen secara mingguan dan sekitar 6 persen secara bulanan di tengah menguatnya harga minyak saingannya di Chicago Board of Trade dan melemahnya ringgit Malaysia.
Selain itu, terdapat tanda-tanda jelas peningkatan ekspor, didukung oleh kuatnya permintaan dari pembeli utama China karena rendahnya persediaan.
Menurut AmInvestment Bank Malaysia, pembeli China telah memesan kargo untuk pengiriman minyak sawit antara Juni dan September 2024.
Sementara itu, Dewan Minyak Sawit Malaysia mengatakan stok minyak sawit akan tetap di bawah 2 juta ton pada kuartal kedua 2024. Kenaikan ini dibatasi oleh penurunan harga minyak mentah, menjelang pertemuan OPEC+ minggu depan dan setelah data PDB Amerika Serikat (AS) direvisi ke bawah.
Para trader kini menunggu perkiraan ekspor produk minyak sawit Malaysia untuk Mei dari surveyor kargo, dengan peluang pertumbuhan dua digit karena pembeli beralih membeli komoditas tersebut menyusul lonjakan harga minyak bunga matahari baru-baru ini.
Ciptadana Sekuritas memperkirakan harga CPO global pada 2024 akan tetap pada rata-rata MYR4.500/ton, meningkat 15% dibandingkan harga 2023 sebesar MYR3.900/ton, namun lebih rendah dari harga rata-rata pada 2022.
“Risiko yang kami ambil dalam meliputi cuaca ekstrem pada tahun 2023/24, pemulihan produksi yang lebih tinggi dari perkiraan dan perubahan peraturan minyak sawit,”tulis laporan Ciptadana dikutip Kamis (30/5).
Melansir Reuters (6/3), pertumbuhan produksi minyak sawit tahunan pada 2023/2024 diperkirakan menjadi yang terkecil dalam empat tahun terakhir, yaitu sekitar 0,2-0,3 juta metrik ton. Harga minyak sawit diperkirakan pada kisaran harga MYR3.800-4.300 per ton dalam tiga bulan ke depan.
Minyak kelapa sawit, yang menyumbang lebih dari setengah dari sekitar 90 juta metrik ton minyak nabati yang dikirim ke seluruh dunia. CPO digunakan dalam berbagai produk mulai dari coklat, pizza hingga kosmetik dan sebagai biofuel. (ADF)