Naik Tipis Lima Poin, Rupiah Masih Bertengger di Atas Rp15.000 per USD
Rupiah menguat tipis namun masih betah berada di atas Rp15.000 per USD.
IDXChannel - Nilai tukar rupiah ditutup menguat 5 poin ke level Rp15.124 atas dolar Amerika Serikat (AS) dalam perdagangan sore ini, Selasa (27/9). Pada perdagangan sebelumnya, kurs rupiah ditutup melemah.
Pengamat Pasar Uang, Ibrahim Assuaibi mengatakan, salah satu faktor internal pemicu mata uang garuda ini menguat karena adanya ekspektasi bahwa dunia akan mencapai jurang resesi secara bersama-sama pada 2023.
Resesi tersebut disebabkan oleh inflasi yang tinggi, serta kenaikan harga pangan dan energi di beberapa negara, baik di benua Eropa maupun AS.
"Hal tersebut yang menjadikan tingginya inflasi di sejumlah negara sehingga memacu bank sentral di negara-negara maju untuk menaikan suku bunga acuan dan memperketat likuiditas," kata Ibrahim dalam rilis hariannya, hari ini (27/9/2022).
Lanjutnya, kebijakan tersebut akan memberikan dampak pada pertumbuhan ekonomi dunia, sehingga negara berkembang pun akan merasakan efek dari kenaikan suku bunga itu.
"Apabila bank sentral di seluruh dunia secara kompak melakukan kenaikan suku bunga yang cukup ekstrem, maka resesi dunia pada 2023 kemungkinan tidak dapat dielakkan," ujarnya.
"Negara-negara maju cukup cepat dan ekstrem, sehingga memukul pertumbuhan negara-negara berkembang, karena suku bunga acuan di beberapa negara sendiri sudah tercatat naik sangat agresif," terang Ibrahim.
Sementara dari sisi eksternal, ia menyampaikan, indeks dolar sedikit mundur setelah mencapai level tertinggi pada Senin lalu.
Adapun kekalahan di sebagian besar kelas aset lainnya dan kenaikan suku bunga mendorong permintaan safe haven greenback, membantu mata uang itu sebagai pembelian safe haven pilihan tahun ini.
Di samping itu, Ibrahim memprediksi, untuk perdagangan besok, Rabu (28/9) mata uang rupiah dibuka berfluktuatif, namun ditutup melemah di rentang Rp 15.110-Rp 15.150.
(FAY)