MARKET NEWS

Negosiasi Rusia dan Ukraina Temui Jalan Buntu, Harga Minyak Tancap Gas

Dinar Fitra Maghiszha 01/03/2022 14:37 WIB

Upaya negosiasi antara Rusia dan Ukraina menemui jalan buntu. Kondisi ini membuat harga minyak mentah dunia terus melonjak pada perdagangan Selasa (1/3/2022).

Negosiasi Rusia dan Ukraina Temui Jalan Buntu, Harga Minyak Tancap Gas. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Upaya negosiasi antara Rusia dan Ukraina menemui jalan buntu. Kondisi ini membuat harga minyak mentah dunia terus melonjak pada perdagangan Selasa (1/3/2022) siang.

Berdasarkan data New York Mercantile Exchange (NYMEX) hingga pukul 13:55 WIB, harga minyak Brent kontrak April 2022 naik 3,12% di USD100,99 per barel, setelah sempat terkoreksi di USD97,93 per barel pada sesi sebelumnya.

Brent kontrak Mei 2022 menguat 2,01% di USD99,94 per barel, dari sesi sebelumnya di USD97,97 per barel. Sementara Brent kontrak Juni 2022 menanjak 2,00% di USD97,00 per barel, dari sesi kemarin di USD97 per barel.

Data NYMEX juga menunjukkan minyak West Texas Intermediate (WTI) kontrak April 2022 tumbuh 1,70% di USD97,35 per barel, kontrak WTI Mei 2022 menguat 1,78% di USD95,16 per barel, dan kontrak WTI Juni 2022 melesat 1,81% di USD92,63 per barel.

Kekhawatiran atas pasokan yang ketat telah mendorong harga lebih tinggi karena upaya perundingan gencatan senjata antara Rusia dan Ukraina pada Senin (28/2) masih menemui jalan buntu. Ini menunjukkan resolusi perdamaian masih belum dapat terjadi.

"Situasi rapuh di Ukraina dan sanksi keuangan dan energi terhadap Rusia akan membuat krisis energi terus berlanjut dan minyak akan jauh di atas USD100 per barel dalam waktu dekat dan bahkan lebih tinggi jika konflik semakin meningkat," tulis Louise Dickson, analis pasar minyak senior dari Rystad Energy, dilansir Reuters, Selasa (1/3/2022).

Sementara itu, korporasi raksasa minyak seperti BP dan Shell mengumumkan rencana untuk keluar dari operasi dan usahanya di Rusia.

Ketatnya stok di tingkat global sedikit diredam dengan upaya Amerika Serikat dan sekutunya yang tengah membahas rencana rilis terkoordinasi pasokan minyak mentah untuk mengurangi minimnya ketersediaan. Rilis itu diperkirakan bisa mencapai antara 60 juta dan 70 juta barel.

"Kemungkinan rilis cadangan minyak itu akan membatasi kenaikan harga minyak untuk saat ini," tulis analis Commonwealth Bank of Australia dalam sebuah catatan. (TYO)

SHARE