Neraca Perdagangan Surplus, Rupiah Malah Ditutup Loyo di Rp14.805 per USD
Nilai tukar rupiah melemah 54 poin ke posisi Rp14.805 per dolar AS (USD) pada perdagangan sore ini, Senin (15/5/2023).
IDXChannel - Nilai tukar rupiah melemah 54 poin ke posisi Rp14.805 per dolar AS (USD) pada perdagangan sore ini, Senin (15/5/2023). Pengamat Pasar Uang Ibrahim Assuaibi menilai pelemahan rupiah ini berbanding terbalik dengan kondisi di dalam negeri.
Pasalnya, Badan Pusat Statistik baru merilis Neraca Perdagangan Indonesia (NPI) pada April 2023 kembali surplus sebesar USD3,94 Miliar.
"Surplus NPI merupakan capaian selama 36 bulan secara berturut-turut sejak April 2023. Surplus neraca dagang April 2023 didapatkan dari nilai ekspor yang mencpai USD19,29 miliar dan impor sebesar USD15,35 miliar. Sehingga surplus april 2023 menguat dibandingkan bulan sebelumnya (mtm), meski dicatat lebih rendah dari April 2022 (yoy)," terang Ibrahim dalam rilis hariannya, Senin (15/5/2023).
Adapun angka ekspor April 2023 yang mencapai USD19,29 miliar secara mtm ini merupakan pola musiman karena adanya momentum libur Hari Raya Idul Fitri. Nilai ekspor Indonesia April 2023 mencapai USD19,29 miliar atau turun 17,62 persen dibanding ekspor Maret 2023 (yoy).
Lebih lanjut, nilai impor pada April 2023 tercatat mencapai USD15,35 miliar atau turun 25,45 persen bila dibandingkan dengan Maret 2023 (mtm) dan turun 22,32 persen dibandingkan April 2022 (yoy).
"Kinerja ekspor ke depan diperkirakan akan terus melemah akibat penurunan harga komoditas yang didorong oleh melemahnya permintaan global, di tengah tingginya inflasi dan berlanjutnya kenaikan suku bunga kebijakan," terangnya.
Dia menambahkan, surplus neraca dagang diperkirakan akan terus menyusut, namun dapat bertahan lama dari perkiraan, karena harga komoditas akan turun lebih perlahan lantaran ekonomi China yang dibuka kembali.
Ibrahim memproyeksikan untuk perdagangan Selasa (16/5/2023) mata uang rupiah dibuka berfluktuatif namun ditutup melemah di rentang Rp14.780- Rp14.850/USD. (NIA)