Nggak Ada Matinya, Saham BYAN Low Tuck Kwong Bikin Investor Cuan Lagi
Saham Bayan Resources (BYAN) kembali terkerek pada pagi ini setelah terus melambung dalam sebulan terakhir pasca stock split.
IDXChannel – Saham PT Bayan Resources Tbk (BYAN) kembali terkerek pagi ini, Selasa (27/12) setelah terus meroket dalam sebulan belakangan.
Menurut data Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa (27/12) pukul 11.18 WIB, saham BYAN kembali melesat hingga 10,81 persen menjadi Rp22.800/saham.
Bahkan, harga saham BYAN pada perdagangan pagi ini pukul 09.28 WIB sempat menyentuh Rp24.300/saham atau melesat hingga 18,10 persen dibanding harga penutupan, Senin (26/12).
Adapun di periode ini, nilai transaksi saham emiten milik taipan Low Tuck Kwong mencapai Rp128,34 miliar dengan volume saham yang diperdagangkan mencapai 5,57 juta.
Selain melambung pada perdagangan pagi ini, saham BYAN juga terkerek hingga 10,77 persen di level Rp20.575/saham pada perdagangan Senin (26/12).
Sedangkan, dalam seminggu terakhir, saham BYAN sudah naik hingga 37,27 persen. Bahkan, sahamnya juga meroket hingga 142,01 persen dalam sebulan belakangan.
Tak hanya mencatatkan kinerja yang meroket dalam kurun seminggu hingga sebulan belakangan, saham BYAN juga melejit secara year to date.
Melansir data Bursa Efek Indonesia (BEI) pada sesi I, Selasa (27/12), kinerja saham BYAN sepanjang 2022 sudah meroket hingga 729,63 persen.
Melesat Setelah Stock Split
Melesatnya saham BYAN dalam sebulan terakhir tak lepas dari aksi stock split atau pemecahan nilai dan nominal saham yang dilakukan oleh emiten batu bara ini.
Melansir Akta Pernyataan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) Bayan Resources, perseroan melakukan stock split dengan rasio 1:10, yang mana 1 saham dengan nilai nominal Rp100 akan menjadi 10 saham dengan nilai nominal Rp10.
Sebagai informasi, saham BYAN pada saat akhir cum di Pasar Reguler dengan nilai nominal lama Rp100 per saham tanggal 1 Desember 2022, tercatat pada harga Rp94.500 per saham.
Level harga sebelum stock split tersebut sempat yang tertinggi di bursa, mengalahkan emiten batu bara lainnya, PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) yang dihargai Rp41.625 per saham.
Tercatat, di hari pertama pasca seusai melakukan stock split, saham BYAN pada Jumat (2/12) melambung hingga 19,84 persen menjadi Rp11.325/saham.
Periset: Melati Kristina
(ADF)
Disclaimer: Keputusan pembelian/penjualan saham sepenuhnya ada di tangan investor.