MARKET NEWS

Obligasi Inggris Tenor 10 Tahun Capai Level Tertinggi sejak 2008

Maulina Ulfa - Riset 18/08/2023 10:19 WIB

Imbal hasil (yield) obligasi pemerintah Inggris tenor 10 tahun atau 10-year gilt 10 melonjak menjadi 4,727 persen pada perdagangan jelang akhir pekan, Jumat (18

Obligasi Inggris Tenor 10 Tahun Capai Level Tertinggi sejak 2008. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Imbal hasil (yield) obligasi pemerintah Inggris tenor 10 tahun atau 10-year gilt 10 melonjak menjadi 4,727 persen pada perdagangan jelang akhir pekan, Jumat (18/8/2023).

Angka ini mendekati level tertinggi sejak Oktober 2008, setelah data ekonomi terbaru Inggris meningkatkan spekulasi bahwa Bank of England (BoE) perlu menaikkan suku bunga lebih tinggi lagi. (Lihat grafik di bawah ini.)

 

Indeks harga konsumen (IHK) Inggris Raya naik sebesar 6,8 persen pada bulan Juli, sejalan dengan perkiraan pasar. Sementara ukuran inflasi inti Inggris naik lebih tinggi dari yang diharapkan sebesar 6,9 persen.

Kondisi ini meningkatkan kekhawatiran akan inflasi yang ‘bandel’ di negara ekonomi utama dunia tersebut.

Selain itu, data sebelumnya menunjukkan bahwa upah pekerja di Inggris melonjak pada laju tercepat dan juga mendorong spekulasi kenaikan suku bunga lanjutan BoE.

Sementara itu, risalah pertemuan bank sentral Amerika Serikat (AS) The Fed terbaru menunjukkan para pembuat kebijakan di negeri Paman Sam tetap khawatir tentang inflasi yang terus-menerus dan kemungkinan akan menaikkan suku bunga lebih lanjut.

Pasar menilai peluang sekitar 70 persen BoE masih akan mempertahankan suku bunga hingga 6 persen pada Desember, naik dari proyeksi sebelumnya sebesar 5,25 persen.

"Kenaikan suku bunga 50bps mungkin akan terjadi untuk bulan September, tetapi itu tergantung pada inflasi Agustus dan data pekerjaan," kata analis di Saxo Bank dalam sebuah catatan kepada klien, dikutip Reuters, Kamis (17/8).

Di awal Juli, pemerintah Inggris juga kembali menjual obligasi dengan yield pengembalian sebesar 5,668 persen. Ini juga menjadi imbal hasil tertinggi obligasi Inggris sejak 2007, karena pasar menuntut pengembalian ekstra untuk mengantisipasi kenaikan suku bunga Bank of England (BoE) lebih lanjut.

The United Kingdom Debt Management Office dilaporkan menjual 4 miliar pound atau setara USD5,08 miliar obligasi pemerintah yang akan jatuh tempo pada Oktober 2025 pada 5 Juli 2023.

Di pasar saham, indeks FTSE 100 turun 0,63 persen ditutup pada level 7.310 pada perdagangan Kamis (17/8/2023), memperpanjang penurunan beruntun lima sesi sebelumnya. Sepanjang tahun ini, kinerja FTSE 100 juga tertekan 3,23 persen secara year to date (ytd).

Penurunan kinerja FTSE 100 ini juga mengikuti penurunan tajam sebagian pasar saham Eropa di tengah meningkatnya kekhawatiran bank sentral akan mempertahankan suku bunga terbatas untuk waktu yang lama.

Emiten produser pesawat Inggris, BAE Systems menjadi saham pemberat FTSE 100 pada perdagangan kemarin dan mengalami penurunan 4,75 persen setelah mengumumkan rencananya untuk membeli Ball Aerospace yang berbasis di AS dalam kesepakatan senilai 4,4 miliar pound.

Emiten Grup Ocado juga termasuk di antara penghambat utama FTSE 100, dengan kinerja saham turun 5,5 persen.

Adapun saham real estat juga ditutup di zona merah terkena dampak imbal hasil Gilt jangka panjang yang mencapai level tertinggi dalam 15 tahun. (ADF)

SHARE