OJK Sebut 80 Calon Emiten Masuk Pipeline IPO, Total Dana yang Diincar Rp11,38 Triliun
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyampaikan, saat ini terdapat 138 rencana penawaran umum dalam pipeline hingga April 2024.
IDXChannel - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyampaikan, saat ini terdapat 138 rencana penawaran umum dalam pipeline hingga April 2024. Secara rinci, sebanyak 80 perusahaan akan melakukan penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO) dengan nilai indikatif sebesar Rp11,38 triliun.
Kemudian, terdapat 11 Penawaran Umum Terbatas (PUT) dengan nilai emisi sebesar Rp5,64 triliun, sebanyak 10 penerbitan Efek Bersifat Utang atau Sukuk tercatat memiliki nilai emisi Rp10,06 triliun, serta Penawaran Umum Berkelanjutan (PUB) Tahap I, II dan seterusnya memiliki nilai emisi sebesar Rp27,26 triliun.
“Penghimpunan dana di pasar modal masih dalam tren yang positif,” kata Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif dan Bursa Karbon OJK Inarno Djajadi dalam konferensi pers secara daring pada Senin (13/5/2024).
Total penghimpunan dana di pasar modal per April 2024 tercatat sebesar Rp77,64 triliun dengan 17 emiten baru yang sudah melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) antara lain, PT Xolare RCR Energy Tbk (SOLA), PT Remala Abadi Tbk (DATA), PT Multi Hanna Kreasindo Tbk (MHKI), PT Atlantis Subsea Indonesia Tbk (ATLA), PT Dunia Virtual Online Tbk (AREA), PT Satu Visi Putra Tbk (VISI) dan PT Bersama Mencapai Puncak Tbk (BAIK).
Sementara itu, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tercatat melemah 0,53% year to date ke level 7.234,20 pada April 2024. Sementara secara month to date, indeks terkoreksi sebesar 75%. Adapun, kapitalisasi pasar pada April 2024 tercatat sebesar Rp12.077 triliun atau naik 3,45% year to date dan net buy sebesar Rp7,95 triliun year to date.
“Tekanan di pasar saham global turut berdampak pada pasar saham domestik di bulan April 2024,” imbuh Inarno.
Pada bursa karbon, sejak diluncurkan pada 26 September 2023 hingga April 2024, tercatat sebanyak 57 pengguna jasa yang mendapatkan izin dengan volume 572 ribu ton Co2 ekuivalen dan akumulasi nilai sebesar Rp35,31 miliar. Sementara itu, nilai asset under management (AUM) pengelolaan investasi tercatat sebesar sebesar Rp810,28 triliun, turun 1,75% year to date, dengan nilai aktiva bersih (NAB) reksa dana sebesar Rp479,74 triliun.
(YNA)