MARKET NEWS

OJK Sebut Banyak Perusahaan Incar Dana Segar di Pasar Modal, Ini Manfaatnya

Shifa Nurhaliza 02/06/2021 15:14 WIB

Ketua Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Wimboh Santoso, mengatakan pembiayaan melalui pasar modal lebih banyak diminati perusahaan dibandingkan dengan perbankan.

OJK Sebut Banyak Perusahaan Incar Dana Segar di Pasar Modal, Ini Manfaatnya. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Dalam rapat kerja dengan Komisi XI Dewan Perwakilan Rakyat (DPR RI), Rabu (2/6/2021), Ketua Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Wimboh Santoso, mengatakan pembiayaan melalui pasar modal lebih banyak diminati perusahaan jika dibandingkan dengan perbankan. 

“Di pasar modal lebih positif karena sekarang lebih murah dibandingkan ngambil kredit bunga (perbankan), sehingga sekarang switching ke pasar modal,” kata Wimboh.

Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), sepanjang 2021, terdapat 55 perusahaan yang menggalang pendanaan dari pasar modal melalui pencatatan saham perdanan (initial public offering/IPO), penawaran umum terbatas (PUT) atau rights issue, penerbitan efek bersifat utang dan sukuk (EBUS), penawaran umum berkelanjutan (PUB) EBUS tahap I dan PUB EBUS Tahap II. 

Dengan demikian, total nilai emisi dari penawaran efek tersebut mencapai Rp53,35 triliun. Berdasarkan catatan OJK, ada 83 perusahaan yang tercatat di pipeline yang akan menerbitkan efek dengan total nilai Rp81,26 triliun.

Dalam kesempatan yang berbeda, Direktur Penilaian Perusahaan BEI, I Gede Nyoman Yetna Setya, beberapa waktu lalu mengatakan sejumlah manfaat jika suatu perusahaan mencari dana segar di Pasar Modal Indonesia.

“Manfaat yang didapatkan perusahaan tidak hanya terbatas pada pendanaan segar saat IPO, perusahaan yang sudah tercatat dapat menerbitkan sahamnya kembali kepada publik melalui rights issue. Sehingga dengan melalui Pasar Modal, perusahaan dapat memperoleh pendanaan yang berkelanjutan,” ungkapnya beberapa waktu lalu kepada tim IDX Channel.

Nyoman menilai, ketika perusahaan menjadi public listed company, exposure atas perusahaan tersebut tentu akan meningkat karena semakin banyak yang mengekspos seperti analis, media, investor dan pihak-pihak lain. 

“Selain itu, perusahaan juga dapat memperoleh manfaat lain diantaranya meningkatkan profitabilitas/efisiensi, dan juga memperkuat tata kelola perusahaan,” pungkasnya. (TYO)

SHARE