OJK Tetapkan Arsy Buana Travelindo (HAJJ) sebagai Efek Syariah
OJK telah menetapkan PT Arsy Buana Travelindo Tbk (HAJJ) masuk sebagai daftar Efek Syariah.
IDXChannel - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menerbitkan Keputusan Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan terkait dengan penetapan Efek Syariah yaitu Keputusan Nomor: KEP-30/D.04/2023 tentang Penetapan Saham PT Arsy Buana Travelindo Tbk (HAJJ) sebagai Efek Syariah.
Dengan dikeluarkannya Keputusan Dewan Komisioner OJK ini, maka Efek tersebut masuk ke dalam Daftar Efek Syariah sebagaimana Keputusan Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan Nomor: KEP-81/D.04/2022 tanggal 23 November 2022 tentang Daftar Efek Syariah.
Berdasarkan keterangan resmi OJK, Kamis (30/3/2023), dikeluarkannya keputusan tersebut adalah sebagai tindak lanjut dari hasil penelaahan OJK terhadap pemenuhan kriteria Efek Syariah atas Pernyataan Pendaftaran oleh Emiten Dengan Aset Skala Menengah yang disampaikan oleh Arsy Buana Travelindo.
Sumber data yang digunakan sebagai bahan penelaahan berasal dari dokumen Pernyataan Pendaftaran serta data pendukung lainnya berupa data tertulis yang diperoleh dari Emiten maupun dari pihak-pihak lainnya yang dapat dipercaya.
Secara periodik, OJK akan melakukan review atas Daftar Efek Syariah berdasarkan Laporan Keuangan Tengah Tahunan dan Laporan Keuangan Tahunan dari Emiten atau Perusahaan Publik.
Review atas Daftar Efek Syariah juga dilakukan apabila terdapat Emiten atau Perusahaan Publik yang Pernyataan Pendaftarannya telah menjadi Efektif dan memenuhi kriteria Efek Syariah atau apabila terdapat aksi korporasi, informasi, atau fakta dari Emiten atau Perusahaan Publik yang dapat menyebabkan terpenuhi atau tidak terpenuhinya kriteria Efek Syariah.
Sekadar informasi, Arsy Buana Travelindo telah menetapkan harga penawaran umum atau initial public offering (IPO) sebesar Rp140 per saham. Perseroan mulai memasuki masa penawaran umum pada 28 Maret hingga 3 April 2023, dan dijadwalkan melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 5 April 2023 dengan kode HAJJ.
Dalam IPO ini, perseroan menawarkan sebanyak 687,10 juta saham atau 29,99% dari modal disetor dan ditempatkan. Dengan harga penawaran tersebut, perseroan berpotensi mengantongi dana segar sebesar Rp96,19 miliar.
Calon emiten yang bergerak di bidang biro perjalanan wisata ini juga akan menerbitkan sebanyak 549,68 juta Waran Seri I atau sebanyak 34,28% dari total jumlah saham ditempatkan dan disetor.
Waran Seri I dapat dilaksanakan selama masa berlakunya pelaksanaan yaitu mulai 4 Oktober 2023 hingga 3 April 2026 dengan harga pelaksanaan Rp175.
Perihal penggunaan dana, perseroan akan menggunakan sebesar 60% dari dana hasil IPO untuk reservasi tiket pesawat. Sementara 40% lainnya akan digunakan untuk reservasi slot kamar hotel.
(FAY)