OPEC+ Buka Peluang Perpanjang Pemangkasan Produksi Minyak hingga 2025
OPEC+ membuka peluang memperpanjang pengurangan produksi minyak hingga 2025. Hal itu kemungkinan bakal diputuskan dalam pertemuan yang digelar pada hari ini.
IDXChannel – Organisasi Negara-Negara Pengekspor Minyak beserta sekutunya (OPEC+) membuka peluang memperpanjang pengurangan produksi minyak hingga 2025. Hal itu kemungkinan bakal diputuskan dalam pertemuan yang digelar pada hari ini, Minggu (2/6/2024) di Riyadh, Arab Saudi.
Berdasarkan dua sumber Reuters, kesepakatan yang akan dirumuskan pada Minggu dapat mencakup perpanjangan sebagian atau seluruh pemotongan sebesar 3,66 juta barel per hari hingga 2025 dan sebagian atau seluruh pemotongan sukarela sebesar 2,2 juta barel per hari hingga kuartal ketiga atau keempat 2024.
Organisasi tersebut memang berupaya untuk menopang pasar di tengah pertumbuhan permintaan global yang lemah, suku bunga yang tinggi, dan meningkatnya produksi saingan dari Amerika Serikat (AS).
Terlebih lagi, harga minyak diperdagangkan mendekati USD80 per barel, di bawah harga yang dibutuhkan banyak anggota OPEC+ untuk menyeimbangkan anggaran mereka. Di sisi lain, ada kekhawatiran lambatnya pertumbuhan permintaan dari negara importir minyak utama yaitu China, yang akhirnya membebani harga minyak.
Sementara itu, analis pasar minyak memperkirakan OPEC+ akan memperpanjang pemotongan untuk menyeimbangkan pasokan. Organisasi tersebut memang telah melakukan serangkaian pengurangan produksi besar-besaran sejak akhir 2022 sebagai upaya mendorong harga minyak.
Anggota OPEC+ saat ini memangkas produksi sebanyak 5,86 juta barel per hari (bph), atau sekitar 5,7% dari permintaan global.
Pemotongan tersebut termasuk 3,66 juta barel per hari oleh anggota OPEC+ yang berlaku hingga akhir 2024, dan pemotongan sukarela sebesar 2,2 juta barel per hari oleh beberapa anggota yang berakhir pada akhir Juni 2024.
Negara-negara yang telah melakukan pemotongan sukarela lebih besar dari yang disepakati di antaranya Aljazair, Irak, Kazakhstan, Kuwait, Oman, Rusia, Arab Saudi, dan Uni Emirat Arab.
Kelompok tersebut akan bertemu secara online pada hari Minggu tetapi beberapa menteri utama, terutama dari negara-negara yang telah melakukan pemotongan sukarela, berencana untuk terbang ke ibu kota Arab Saudi, Riyadh. Pertemuan tersebut berlangsung sejak pukul 09.00 GMT atau 04.00 WIB.
(FRI)