MARKET NEWS

Optimistis Pasar Bertumbuh, INPP Incar Pertumbuhan Pendapatan hingga 20 Persen

Yulistyo Pratomo 20/03/2025 09:47 WIB

PT Indonesian Paradise Property Tbk (INPP) mengaku sangat optimistis melihat pertumbuhan pasar properti di Indonesia.

Optimistis Pasar Bertumbuh, INPP Incar Pertumbuhan Pendapatan hingga 20 Persen. (Foto: INPP)

IDXChannel - PT Indonesian Paradise Property Tbk (INPP) mengaku sangat optimistis melihat pertumbuhan pasar properti di Indonesia. Meski pertumbuhan ekonomi dunia saat ini menghadapi gejolak hingga diprediksi melambat pada akhir 2025 mendatang.

Presiden Direktur INPP, Anthony P Susilo, mengaku optimistis melihat pangsa pasar properti, terutama pada hunian bertingkat yang bernilai antara Rp150-Rp250 miliar.

"Menurut saya, kira-kira kita per tahunnya rata-rata juga penjualannya kira-kira Rp200-Rp250 miliar juga ya. Kita sih berharap dalam tahun ini sudah sebagian besar," kata Anthony dalam konferensi pers di Jakarta, Selasa (18/03/2025).

Untuk itu, INPP saat ini tengah memperkuat portofolionya untuk mencapai target pendapatan sebesar 20 persen di akhir 2025 mendatang. Salah satunya proyek yang baru diserahterimakan, yakni Antasari Place,

"Untuk mencapai target 20 persen tersebut, tahun ini Paradise Indonesia akan didukung oleh proyek-proyek yang memperkuat portofolio kami tahun ini," ujar dia.

Proyek Antasari Place sendiri telah terjual sebanyak 75 persen dan saat ini tengah dilakukan serah terima. Di mana INPP tengah berupaya memenuhi komitmennya untuk menyelesaikan proyek tersebut.

Selain Antasari Place, pada semester kedua tahun ini berencana meresmikan 23 Paskal extension di Bandung, yang diharapkan menjadi booster dalam meningkatkan pendapatan perseroan. 

Sementara hingga kuartal III-2024, emiten Plaza Indonesia itu mengantongi pendapatan sebesar Rp878,1 miliar, naik 6 persen dari periode yang sama sebelumnya. Laba bersih INPP juga meningkat signifikan sebesar 121 persen dengan total Rp342,6 miliar. 

Salah satu kontributor terbesar pertumbuhan kinerja ini adalah pendapatan berulang (recurring income) yang berada di tingkat 90 persen. Segmen perhotelan masih menjadi segmen yang memberikan kontribusi terbesar, yakni sebesar Rp424,4 miliar atau naik 24 persen. 

(YULISTYO PRATOMO)

SHARE