MARKET NEWS

PAM Jaya Targetkan IPO di 2027, Simak Proses yang Dijalani

Tangguh Yudha 03/12/2025 14:30 WIB

PAM Jaya tengah menjajaki rencana Initial Public Offering (IPO) sebagai bagian dari upaya memperkuat layanan air bersih di Jakarta.

PAM Jaya Targetkan IPO di 2027, Simak Proses yang Dijalani. (Foto Tangguh/IMG)

IDXChannel - PAM Jaya tengah menjajaki rencana Initial Public Offering (IPO) sebagai bagian dari upaya memperkuat layanan air bersih di Jakarta. Langkah ini menjadi bagian dari strategi jangka panjang perusahaan untuk memperluas sumber pendanaan dan meningkatkan kapasitas layanan kepada masyarakat.

Direktur Utama PAM Jaya Arief Nasrudin menargetkan perusahaan dapat melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 2027. Saat ini proses menuju IPO masih berada di tahap awal.

Namun, sejumlah persyaratan seperti mengubah badan hukum dari Perumda menjadi Perseroda sudah dilaksanakan.

"Saat ini sebenarnya kita masih melakukan penjajakan saja dulu ya. Jadi, kami juga baru di dalam proses perubahan badan hukum kami dari Perumda menjadi Perseroda gitu ya. Dan rasanya ini masih butuh waktu," ujarnya saat dijumpai usai media visit ke IDX Channel di Gedung BEI, Jakarta, Rabu (3/12/2025).

Dia menjelaskan, transformasi menuju perusahaan terbuka memang memerlukan proses panjang, termasuk peningkatan transparansi, akuntabilitas, serta penyesuaian tata kelola. Hal tersebut menjadi prioritas PAM Jaya saat ini untuk bisa dipenuhi agar perusahaan dapat memenuhi standar perusahaan publik.

"Jadi, kita ingin juga menyampaikan ke masyarakat, bahwasanya untuk menjadi perusahaan yang terbuka, transparan, akuntabel itu juga perlu prosesnya gitu ya. Dan sejauh ini langkahnya kita masih seperti itu dulu," katanya.

Arief menyebut salah satu pemicu munculnya wacana IPO adalah kebutuhan investasi besar dalam sektor penyediaan air. Sebab, infrastruktur air bersih membutuhkan biaya yang signifikan, sementara alokasi dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) tidak bisa sepenuhnya diandalkan.

"Air itu investasinya luar biasa mahal, sehingga kami membutuhkan dana yang tidak sedikit. Kami juga melihat fiskal juga dari APBD kami pastinya digunakan enggak cuma hanya untuk mempercepat proses ini. Kami diminta oleh Pak Gubernur untuk mencari bisnis model dan kreatif financing, dan salah satunya mungkin untuk membuat semakin terbuka ide (IPO) itu muncul dari sana," katanya.

Menurut Arief, rencana IPO bukanlah keputusan yang didorong oleh faktor tertentu, melainkan murni kebutuhan investasi jangka panjang. Dia menegaskan, perusahaan terus mempertimbangkan berbagai opsi untuk memastikan kualitas layanan air bersih bagi warga Jakarta dapat semakin ditingkatkan.

"Jadi bukan karena ada hal-hal tertentu yang mendasari supaya ini jadi IPO, enggak. Jadi investasi itulah yang membuat kami harus berpikir mencari berbagai cara untuk membuat perusahaan ini lebih baik lagi dan bisa melayani masyarakat lebih baik lagi. Begitu," ujar Arief.

(Dhera Arizona)

SHARE