Pandemi Covid-19 Dongkrak Bisnis Kurir, Saham ASSA Meroket hingga 363 Persen
Kinerja saham PT Adi Sarana Armada Tbk (ASSA) ikut terdongkrak dengan adanya pandemi covid-19 hingga meroket 363 persen.
IDXChannel - Sejak pandemi Covid-19 dan penerapan pembatasan sosial telah mendongkrak bisnis kurir secara nasioanl. Hal ini juga berdampak pada kinerja saham PT Adi Sarana Armada Tbk (ASSA) dengan produknya bernama Anteraja di bawah anak perusahaan PT Tri Adi Bersama.
Membaca data perusahaan ASSA, pada kuartal II-2021, perseroan memperoleh pendapatan sebesar Rp2,1 triliun, naik 50,4% dibandingkan periode yang sama pada 2020 senilai Rp1,4 triliun.
Perusahaan juga mampu membukukan laba bersih pada kuartal II/2021 mencapai Rp72,6 miliar naik 68,9% dibandingkan periode yang sama pada 2020 yang mencapai Rp43 miliar. Hingga semester I/2021 year on year, laba bersih ASSA tumbuh 68,9% (Yoy).
Menariknya, jasa kurir Anteraja dalam hal ini mampu mendongkrak pendapatan perusahaan sebesar Rp982 miliar, sekitar 46,6% dari total pendapatan ASSA. Bisnis ini memberi kontribusi terbesar bagi perseroan.
Sementara bisnis lain ASSA yaitu sewa kendaraan, autopool, dan juru mudi membukukan pendapatan mencapai Rp795 miliar. Bisnis jual kendaraan bekas Rp180 miliar, lelang Rp87,5 miliar, dan logistik Rp64,5 miliar.
Perseroan optimis akan melanjutkan kinerja positifnya pada tahun ini dengan menargetkan pertumbuhan pendapatan mencapai 20-25%
Bagaimana pergerakan sahamnya?
Mencermati pergerakannya di pasar modal, harga saham ASSA telah tumbuh signifikan selama setahun. Tercatat harga emiten ini melonjak 363,3% selama setahun terakhir. Sedangkan secara year to date, ASSA naik 262,6%.
Pada penutupan bursa Kamis (5/8), ASSA ditutup menguat 20 poin (0,77%) di level 2610. Kisaran harga 2610-2690 merupakan level tertingginya sepanjang masa, sejak listing perdana di BEI pada November 2012 di harga 100.
Sementara investor asing terpantau melakukan pembelian bersih selama setahun mencapai Rp3,91 miliar. Untuk hari ini saja Kamis (5/8), asing net-buy Rp2,93 miliar. (TYO)