MARKET NEWS

PANI Umumkan Rights Issue, Harga Sahamnya Malah Loyo

TIM RISET IDX CHANNEL 03/09/2025 10:43 WIB

Saham emiten properti PT Pantai Indah Kapuk Dua Tbk (PANI), milik taipan Aguan dan Grup Salim, merosot pada Rabu (3/9) pagi.

PANI Umumkan Rights Issue, Harga Sahamnya Malah Loyo. (Foto: PIK 2)

IDXChannel – Saham emiten properti PT Pantai Indah Kapuk Dua Tbk (PANI), milik taipan Aguan dan Grup Salim, sempat melesat di awal sesi Rabu (3/9/2025) sebelum akhirnya melemah, seiring investor merespons pengumuman rencana rights issue perusahaan.

Menurut data Bursa Efek Indonesia (BEI), pukul 10.32 WIB, saham PANI turun 1,42 persen ke Rp15.650 per saham, dengan nilai transaksi mencapai Rp468,5 miliar dan volume perdagangan 29,27 juta saham.

Padahal, sesaat setelah pembukaan pasar, saham ini sempat melonjak 5,20 persen ke Rp16.700.

Mengutip keterbukaan informasi, PANI berencana melakukan Penambahan Modal Dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMHMETD) III atau rights issue dengan penerbitan hingga 1,21 miliar saham baru bernilai nominal Rp100 per saham. Sementara, perseroan belum mengumumkan harga pelaksanaan.

Saham baru ini akan diterbitkan dari portepel Perseroan dan dicatatkan di BEI, dengan hak yang sama dan sederajat termasuk hak dividen seperti saham yang telah ada.

Pelaksanaan PMHMETD III membutuhkan persetujuan pemegang saham dalam RUPSLB dan pernyataan efektif dari OJK. Perseroan berhak menerbitkan sebagian atau seluruh saham yang disetujui, dengan harga pelaksanaan final dan jumlah saham yang akan diterbitkan diumumkan dalam Prospektus.

RUPSLB dijadwalkan pada 9 Oktober 2025, sementara pendaftaran ke OJK akan dilakukan setelah persetujuan, dengan jangka waktu efektif maksimal 12 bulan.

Hasil PMHMETD III akan digunakan untuk menambah penyertaan saham di anak usaha Perseroan, yakni hingga 44,1 persen di PT Bangun Kosambi Sukses Tbk (CBDK) atau BKS, serta penyertaan di PT Cahaya Inti Sentosa, PT Karunia Utama Selaras, dan PT Panorama Eka Tunggal. Dana ini diharapkan memperkuat struktur permodalan, menambah aset, dan mendukung ekspansi serta pertumbuhan pendapatan Perseroan.

Dengan modal yang lebih kuat, PANI akan lebih fleksibel merealisasikan rencana strategis, mempercepat pengembangan proyek, dan meningkatkan daya saing di industri properti nasional.

Bagi pemegang saham yang tidak menggunakan haknya, kepemilikan akan terdilusi, namun seluruh pemegang saham diyakini akan memperoleh manfaat dari kinerja dan prospek bisnis yang lebih baik.

Sebelumnya, PANI menggelar private placement tahap III pada 2 September 2025, menerbitkan 20,91 juta saham baru bernominal Rp100 per saham dengan harga pelaksanaan Rp14.350.

Seluruh saham baru akan diserap oleh pemegang saham pengendali, PT Multi Artha Pratama, dan tercatat di bursa pada 3 September 2025. Dana sekitar Rp300 miliar yang diperoleh akan digunakan untuk memperkuat struktur permodalan dan mendukung kegiatan usaha anak usaha yang dimiliki lebih dari 99 persen.

Analisis Stockbit

Stockbit memperkirakan total net asset value (NAV) PANI bisa naik sekitar 23 persen menjadi Rp351,1 triliun setelah menambah kepemilikan di CBDK menjadi sekitar 90 persen. Saat ini, dengan kepemilikan 45,9 persen, NAV PANI diperkirakan sebesar Rp286,6 triliun. Kenaikan ini setara dengan tambahan Rp64,5 triliun dari estimasi NAV saat ini.

Harga pelaksanaan rights issue diperkirakan minimum Rp13.800 per saham, dengan potensi perolehan dana sekitar Rp16,73 triliun dari penerbitan hingga 1,21 miliar saham baru. Namun, harga ini bisa lebih tinggi jika Perseroan menerbitkan saham lebih sedikit dari rencana maksimum.

Stockbit menilai harga pembelian 44,1 persen saham CBDK di Rp6.450 per unit relatif netral dibandingkan harga pasar Rp6.550 per saham, sehingga tidak berdampak signifikan pada CBDK dan tidak memicu mandatory tender offer.

Transaksi ini dianggap positif untuk PANI karena dilakukan dengan valuasi sekitar 75 persen discount terhadap NAV CBDK, mengingat sebagian landbank CBDK berada di kawasan premium CBD PIK 2. Estimasi kenaikan NAV PANI dipandang lebih tinggi dibanding potensi dilusi pasca–rights issue. (Aldo Fernando)

Disclaimer: Keputusan pembelian/penjualan saham sepenuhnya ada di tangan investor.

SHARE