MARKET NEWS

Para Ordal Nvidia Disebut Jual Saham USD1 Miliar, Ada Apa?

Ahmad Islamy 30/06/2025 10:24 WIB

Para eksekutif dan orang dalam perusahaan teknologi raksasa Nvidia dilaporkan telah menjual saham mereka senilai lebih dari USD1 miliar setahun terakhir.

Penjualan saham sebesar USD500 juta oleh ordal Nvidia dalam sebulan menimbulkan tanda tanya di kalangan investor. (Foto: Arsip)

IDXChannel – Para eksekutif dan insider alias orang dalam (ordal) perusahaan teknologi raksasa Nvidia dilaporkan telah menjual saham mereka senilai lebih dari USD1 miliar dalam setahun terakhir. Angka itu setara dengan Rp16,2 triliun pada asumsi kurs hari ini.

Financial Times (FT) pada Minggu (29/6/2025) melaporkan, para ordal Nvidia itu memanfaatkan lonjakan harga saham yang didorong oleh antusiasme investor terhadap kecerdasan buatan (AI). Disebutkan bahwa lebih dari USD500 juta penjualan saham terjadi pada Juni ini saja, bersamaan dengan kenaikan harga saham Nvidia ke level tertinggi sepanjang masa.

CEO Nvidia, Jensen Huang, turut menjual sahamnya pada bulan ini. Penjualan itu adalah yang pertama kalinya dilakukan Huang sejak September 2024, sebagaimana tercatat dalam pengajuan peraturan kepada Komisi Sekuritas dan Bursa AS (SEC). Langkah tersebut menjadi bagian dari rencana penjualan saham senilai USD900 juta yang diumumkan pada Maret, dengan transaksi terbaru mencapai sekitar USD15 juta.

Harga saham Nvidia melonjak lebih dari 60 persen sejak menyentuh titik terendah pada 4 April 2025, ketika pasar saham AS sempat terguncang oleh pengumuman tarif impor global dari Presiden Donald Trump. Rabu pekan lalu, saham Nvidia mencatat rekor baru dan sempat mengembalikan posisi perusahaan sebagai perusahaan paling bernilai di dunia. 

Menurut data pasar, harga saham Nvidia ditutup pada USD157,75, mencerminkan kepercayaan investor terhadap prospek pertumbuhan perusahaan di sektor AI.

Seorang analis menyebut Nvidia tak akan menyia-nyiakan momentum emas ini, tatkala optimisme pasar terhadap teknologi telah mendorong kenaikan saham perusahaan teknologi, khususnya produsen chip seperti Nvidia. 

>

Dalam laporan keuangan kuartal I-2025, Nvidia mencatat pendapatan sebesar USD44,1 miliar, naik 69 persen dari tahun lalu. Segmen pusat data (data center) menyumbang USD39,1 miliar.

“Pasar saham AS kembali ke ‘perdagangan AI’ yang telah menjadi pendorong utama kenaikan saham teknologi dalam beberapa tahun terakhir,” tulis FT. 

Proyeksi pertumbuhan pasar AI diperkirakan mencapai 42 persen per tahun hingga 2032, dengan nilai pasar global sebesar USD1,3 triliun. Ini menempatkan Nvidia sebagai pemain kunci dalam menyediakan chip untuk infrastruktur AI.

Penjualan saham oleh orang dalam, terutama dalam jumlah besar, sering kali menjadi sorotan investor karena dapat diartikan sebagai indikasi pandangan eksekutif terhadap valuasi perusahaan. Kendati demikian, penjualan saham seperti ini juga umum dilakukan untuk diversifikasi portofolio atau kebutuhan keuangan pribadi. 

Nvidia sendiri menolak berkomentar mengenai laporan FT tersebut. Sementara kantor berita Reuters belum dapat memverifikasi data secara independen.

Analis pasar menilai bahwa penjualan saham ini tidak serta-merta mencerminkan kekhawatiran eksekutif terhadap masa depan Nvidia. Sebaliknya, lonjakan harga saham memberikan peluang bagi eksekutif untuk menguangkan keuntungan signifikan. 

Namun, skala penjualan sebesar USD500 juta dalam satu bulan tetap memicu perdebatan di kalangan investor, terutama mengingat valuasi Nvidia yang kini sedang mencapai puncaknya.

(Ahmad Islamy Jamil)

SHARE