MARKET NEWS

Pasar Antisipasi Penguatan Dolar AS, Bursa Asia Melemah Awal Pekan

Maulina Ulfa 24/06/2024 09:59 WIB

Bursa Asia dibuka melemah pada pembukaan perdagangan Senin (24/6/2024) seiring data terbaru indeks PMI S&P Amerika Serikat (AS) yang cukup kuat.

Pasar Antisipasi Penguatan Dolar AS, Bursa Asia Melemah Awal Pekan. (Foto:

IDXChannel - Bursa Asia dibuka melemah pada pembukaan perdagangan Senin (24/6/2024) seiring data terbaru indeks PMI S&P Amerika Serikat (AS) yang cukup kuat.

Pasar juga tengah waspada terhadap kemungkinan intervensi bank sentral Jepang di tengah batas resisten yen di level 160 terhadap dolar AS.

Risiko geopolitik juga menjadi hal yang dikhawatirkan pasar, serta tahun politik AS di mana debat presiden AS yang pertama akan dilaksanakan pada Kamis mendatang dan putaran pertama pemungutan suara dalam pemilu Perancis pada akhir pekan mendatang.

Indeks MSCI yang terdiri dari saham-saham Asia Pasifik di luar Jepang merosot 0,1 persen, setelah menyentuh level tertinggi dua tahun pada minggu lalu.

Saham-saham di Hong Kong dan Korea Selatan, Australia dan indeks China turun, sedangkan indeks Jepang menguat.

Pada pukul 09.30 WIB, indeks saham Nikkei 225 Jepang naik tipis 0,36 persen di level 38.735 seiring pelemahan yen terhadap USD. Indeks Shanghai Composite turun 0,79 persen di level 2.974,45.

Lebih lanjut, indeks KOSPI Korea Selatan turun 0,86 persen di level 2.760,2 dan indeks Hang Seng Hong Kong turun 0,65 persen di level 17.910,45. Sementara indeks ASX 200 Australia melemah 0,65 persen di level 7.745,7. (Lihat grafik di bawah ini.)

 

Dari Tanah Air, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat 0,18 persen di level 6.893 pada pukul 09.42 WIB. Pada sesi sebelumnya, IHSG ditutup menguat 0,89 persen ke level 6.879,97.

Indeks Nikkei 225 Jepang naik pada hari ini menutup kerugian dari minggu lalu karena yen terdepresiasi menuju 160 per dolar. Mata uang negeri Sakura berpotensi tenggelam lagi ke posisi terendah dalam tiga dekade.

Melemahnya mata uang Jepang ini meningkatkan prospek industri-industri dalam negeri yang banyak mengekspor dan membuat aset-aset Jepang lebih murah bagi investor asing.

Investor juga menantikan lebih banyak laporan ekonomi domestik minggu ini termasuk data penjualan ritel, produksi industri dan pengangguran untuk Mei, serta angka inflasi Tokyo untuk Juni.

Kenaikan kuat terlihat dari indeks kelas berat seperti SoftBank Group (0,9 persen), Toyota Motor (3 persen), Mitsubishi Heavy (1,1 persen), Socionext (1,9 persen) dan Nippon Tel (1,2 persen).

Dalam berita perusahaan, Toyota mengumumkan pada Jumat (21/6) bahwa Toyota Texas sedang melakukan ekspansi di negara bagian tersebut dengan investasi baru sebesar USD531 juta yang bertujuan untuk meningkatkan produksi suku cadang. (ADF)

SHARE