Pasar Bakal Kembali dibanjiri Produk China, Begini Antisipasi Latinusa (NIKL)
sejak semester II tahun lalu China sebagai pemain terbesar dalam berbagai komoditas telah mulai menerapkan kebijakan zero COVID-19.
IDXChannel - PT Pelat Timah Nusantara Tbk (NIKL) mengaku telah menyiapkan strategi khusus untuk menjalankan bisnisnya di tahun ini.
Hal ini terkait dengan prediksi perusahaan yang meyakini bahwa pasar pelat timah nasional di sepanjang tahun ini bakal kembali dibanjiri produk dari China.
Prediksi tersebut didasarkan pada perkembangan terkini, di mana sejak semester II tahun lalu China sebagai pemain terbesar dalam berbagai komoditas telah mulai menerapkan kebijakan zero COVID-19.
Kebijakan tersebut oleh Latinusa diperkirakan bakal berpengaruh terhadap pasar pelat timah domestik, yang berpotensi bakal kembali dibanjiri oleh produk dari Negara Tirai Bambu tersebut.
"(Kondisi) Ini tentu kami antisipasi, karena pasar domestik kemungkinan besar bakal kembali dimasuki oleh produk China, yang kita tahu secara harga rata-rata jauh lebih murah," ujar Direktur Utama NIKL, Jetrinaldi, dalam paparan publik secara virtual, Kamis (6/4/2023).
Tak hanya kondisi global, menurut Jetrinaldi, tekanan juga berpotensi datang dari situasi dalam negeri yang tengah memasuki tahun politik.
Kondisi tersebut diyakini Jetrinaldi sedikit-banyak juga bakal berpengaruh pada kinerja berbagai industri domestik, tak terkecuali industri pelat timah yang digeluti oleh Latinusa.
Namun begitu, meski kondisi pasar dinilai cukup menantang, NIKL dipastikan Jetrinaldi bakal tetap berupaya memaksimalkan kinerja lewat sejumlah strategi khusus.
"Salah satunya dengan terus fokus pada segmen pasar premium yang terbukti memberikan margin harga yang lebih baik, terutama dari klien produsen makanan-minuman," tutur Jetrinaldi.
Selain itu, lanjut Jetrinaldi, pihaknya juga mencoba masuk ke segmen produk ready to drink yang positioningnya di pasar diyakini menjadi salah satu favorit.
"Seperti saat (pandemi) COVID-19 lalu, susu beruang itu kan benar-benar dicari, sampai langka di pasaran. Bagaimana pun selama ini kami belum terlalu masuk ke sana, jadi ke depan kami ingin juga mengarah ke sana," tegas Jetrinaldi. (TSA)