Pasar Bergejolak, OJK Soroti Dampak Ketidakpastian Ekonomi Global
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyoroti volatilitas pasar yang timbul akibat ketidakpastian ekonomi global.
IDXChannel - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyoroti volatilitas pasar yang timbul akibat ketidakpastian ekonomi global.
Ketua Dewan Komisioner OJK, Mahendra Siregar menilai, kondisi ini terjadi seiring dinamika geopolitik dan kebijakan ekonomi negara maju, terutama kebijakan tarif dagang dari Amerika Serikat (AS).
"Volatilitas pasar tetap tinggi seiring ketidakpastian kebijakan ekonomi dan geopolitik yang terus berkembang," kata Mahendra dalam konferensi pers hasil Rapat Dewan Komisioner Bulanan (RDKB) OJK di Jakarta, Selasa (4/3/2025).
Di Amerika Serikat, kebijakan perdagangan Presiden Amerika Serikat Donald Trump dinilai semakin jelas mengarah pada penerapan tarif baru atas impor terhadap negara mitra dagang, yakni Kanada, dan Meksiko.
Selain itu, inflasi (CPI) AS disebut juga masih cukup tinggi dengan inflasi inti pada Januari 2025 mencapai 3,3 persen.
“Ini menunjukkan tekanan harga di luar komponen energi dan pangan masih cukup tinggi,” ujarnya.
Dari sisi geopolitik, OJK menilai konflik Rusia-Ukraina masih belum menemukan titik terang meskipun berbagai pertemuan para pemimpin internasional telah digelar.
Secara khusus, Mahendra menyoroti pertemuan terakhir antara Presiden Donald Trump dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky yang tidak menghasilkan kesepakatan konkret.
Sementara itu, China menghadapi tantangan pertumbuhan ekonomi dengan inflasi yang masih rendah di 0,5 persen dan indeks harga produsen yang terus mengalami kontraksi.
Meski Purchasing Managers' Index (PMI) manufaktur masih berada di zona ekspansi, angkanya turun menjadi 50,1 persen, di bawah ekspektasi pasar.
“China juga memperketat regulasi ekspor Rare Earths, yang dapat berdampak pada perkembangan industri teknologi global," kata Mahendra.
(DESI ANGRIANI)