Pasar Prospektif, Karya Bersama Incar Pertumbuhan Laba hingga 240 Persen
pengembang properti yang berbasis di Kalimantan Timur (Kaltim) itu berharap dapat mengantongi laba bersih minimal sebesar Rp31,65 miliar di akhir tahun.
IDXChannel - PT Karya Bersama Anugerah Tbk (KBAG) tengah mengincar target pendapatan sebesar Rp108,89 miliar pada tahun ini.
Nilai target tersebut dengan mengasumsikan adanya pertumbuhan sebesar 41 persen dari realisasi pendapatan di 2022, yang tercatat sebesar Rp77,36 miliar.
Rencananya, target tersebut bakal ditopang oleh penjualan unit properti yang diyakini bakal mampu mencapai 282 unit, meningkat 26 persen dibanding kinerja penjualan di sepanjang tahun lalu.
Jika skenario tersebut berjalan sesuai rencana, maka pengembang properti yang berbasis di Kalimantan Timur (Kaltim) itu berharap dapat mengantongi laba bersih minimal sebesar Rp31,65 miliar di akhir tahun, atau melonjak hingga 240 persen dari realisasi laba 2022 yang sebesar Rp9,31 miliar.
"Strategi kami di tahun ini adalah dengan memperluas ekspansi ke Jakarta Barat dan Jawa Barat. Tepatnya di Jonggol, Desa Singasari, yang merupakan daerah yang berkembang pesat," ujar Direktur KBAG, Budi Hariyanto Hartono, dalam paparan publik perusahaan, Kamis (25/5/2023).
Menurut Budi, saat ini KBAG memiliki lahan di Cengkareng, Jakarta Barat, seluas 7.346 m2, yang rencananya bakal dikembangkan menjadi apartemen berikut fasilitas penunjangnya.
Langkah ekspansi tersebut bakal dijalankan melalui salah satu anak usaha KBAG, yaitu PT Kharismatama Niagamakmur (KNM).
Sedangkan aset tanah di Jonggol, Desa Singasari, tersedia seluas 891.172m2, dan bakal dikembangkan menjadi perumahan, lewat anak usaha yang lain, yaitu PT Singasari Purabuana (SPB).
"Sementara untuk tanah di Desa Cibodas dan Desa Singasari seluas total 628.863 m2, akan kami kembangkan jadi perumahan melalui entitas anak, PT Arthapurwa Budijaya (APB)," tutur Budi.
Selain berekspansi ke Pulau Jawa, Budi menjelaskan, pihaknya juga tetap menggarap pengembangan properti di Balikpapan.
Hal itu seiring dengan makin besarnya potensi bisnis properti, sebagai dampak dari rencana pemindahan Ibu Kota dari DKI Jakarta ke Penajam Paser Utara dan Kutai Kartanegara, Kaltim.
"Kami juga akan terus melakukan upaya pemasaran produk guna memperluas pasar dan menjangkau pelanggan melalui berbagai media. Kami yakin, di luar sentimen negatif seperti ancaman resesi dan suku bunga tinggi, prospek investasi properti masih besar, apalagi tingkat kekurangan pasokan rumah di Indonesia saat ini masih tinggi," tegas Budi. (TSA)