MARKET NEWS

Pasar Yakin The Fed akan Turunkan Suku Bunga, Bursa Asia Menguat

Maulina Ulfa 06/06/2024 09:59 WIB

Bursa Asia sebagian besar menguat pada Kamis (6/6/2024).

Pasar Yakin The Fed akan Turunkan Suku Bunga, Bursa Asia Menguat. (Foto: Reuters)

IDXChannel - Bursa Asia sebagian besar menguat pada Kamis (6/6/2024), mengikuti kenaikan Wall Street usai rilis sejumlah data ekonomi Amerika Serikat (AS) semakin memperbesar harapan penurunan suku bunga The Federal Reserve (The Fed).

Indeks saham Jepang, saham-saham di Hong Kong, Australia, Jepang, Korea Selatan menguat, sementara indeks saham China melemah.

Pada pukul 09.20 WIB, indeks Hang Seng Hong Kong naik 0,32 persen di level 18.484. Pada saat yang sama, indeks saham Nikkei 225 Jepang menguat 1,23 persen di level 38.963.

Sementara, indeks ASX 200 Australia menguat 0,76 persen di level 7.827,9. Indeks KOSPI Korea Selatan juga perkasa 1,29 persen di level 2.696,54 dan indeks Shanghai Composite turun 0,16 persen pada saat bersamaan di level 3.060,6. (Lihat grafik di bawah ini.)

 

Dari Tanah Air, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) perkasa 1,18 persen di level 7.027 pada pukul 09.25 WIB. Pada sesi sebelumnya, IHSG ditutup merosot tajam 2,14 persen ke level 6.947,67.

Dari bursa AS, Wall Street ditutup menguat dengan indeks S&P 500 dan Nasdaq mencapai rekor tertinggi pada perdagangan Rabu (5/6/2024) waktu setempat.

Kenaikan ini terutama didorong oleh reli saham teknologi karena pasar mencerna data ekonomi yang dapat mendukung dimulainya siklus pelonggaran kebijakan The Fed.

Mengutip Reuters, Dow Jones Industrial Average (.DJI) naik 96,04 poin, atau 0,25 persen, menjadi 38.807,33, S&P 500 (.SPX) naik 62,69 poin, atau 1,18 persen, menjadi 5.354,03 dan Nasdaq Composite (.IXIC) naik 330,86 poin, atau 1,96 persen, menjadi 17.187,91.

Indeks Nikkei 225 juga melonjak membalikkan penurunan dari sesi sebelumnya dan mengikuti reli yang didorong oleh saham teknologi di Wall Street.

Saham Jepang juga berpesta usai penurunan imbal hasil Treasury di tengah tanda-tanda melemahnya pasar tenaga kerja di AS, dengan investor hampir sepenuhnya memperkirakan dua kali penurunan suku bunga The Fed tahun ini.

Imbal hasil obligasi dalam negeri juga turun dari level tertinggi baru-baru ini, dengan imbal hasil obligasi pemerintah Jepang bertenor 10 tahun turun di bawah 1 persen untuk pertama kalinya dalam dua minggu.

Saham-saham teknologi memimpin penguatan, dengan kenaikan yang kuat dari Disco Corp (4,4 persen), Tokyo Electron (4,1 persen), Advantest (5,1 persen), Renesas Electronics (3 persen) dan Socionext (0,3 persen).

SoftBank Group juga melonjak 5 persen setelah aktivis perusahaan investasi Elliot Management mengambil posisi besar di perusahaan induk Jepang.

Indeks S&P/ASX 200 juga mengalami reli mencapai level tertinggi dalam dua minggu dan mengikuti reli Wall Street semalam.

Selain itu, data PDB Australia yang lebih lemah dari perkiraan yang dirilis pada Rabu meredakan kekhawatiran kenaikan suku bunga dalam negeri.

Saham-saham finansial dan teknologi memimpin kenaikan, dengan saham Commonwealth Bank naik 1,1 persen, Macquarie Group (1 persen), Xero (0,8 persen), Droneshield (3,3 persen) dan Wisetech Global (2,5 persen).

Surplus perdagangan barang Australia juga meningkat menjadi AUD 6,55 miliar pada April 2024 dari revisi turun sebesar AUD 4,84 miliar pada bulan sebelumnya. Angka ini melampaui perkiraan pasar sebesar AUD 5,40 miliar, karena penurunan ekspor lebih kecil dibandingkan impor. (ADF)

SHARE