Pasca Rilis Data Jumlah Pekerja AS, Wall Street Tergelincir
Wall Street dibuka turun pada Kamis (5/1) setelah rilis kenaikan jumlah pekerjaan swasta di Amerika Serikat.
IDXChannel - Bursa Saham Amerika Serikat (AS) atau Wall Street dibuka turun pada Kamis (5/1) setelah rilis kenaikan jumlah pekerjaan swasta di Amerika Serikat. Pasar tenaga kerja yang ketat memicu kekhawatiran baru terkait inflasi, sekaligus berpotensi membuat suku bunga Federal Reserve akan bertahan lebih lama.
Dow Jones Industrial Average (DJI) turun 0,44 persen di 33.122,43; S&P 500 (SPX) merosot 0,62 persen di 3.828,97; dan Nasdaq Composite (IXIC) melemah 0,64 persen menjadi 10.391,32.
Saham-saham yang paling aktif diperdagangkan di bawah indeks SPX antara lain Tesla, Apple, hingga Intel. Tiga top gainers yang memimpin antara lain ConAgra Foods menguat 3,98 persen di USD40,25, Western Digital tumbuh 3,33 persen di USD34,15, dan Charter Communications naik 2,03 persen di USD361,17.
Sedangkan tiga top losers SPX yakni Walgreens Boots merosot 5,52 persen di USD35,43, Signature Bank melemah 5,04 persen di USD111,09, dan Linde PLC turun 4,54 persen di USD302,38.
Laporan ketenagakerjaan nasional ADP mencatat kenaikan pekerjaan swasta sebanyak 235.000 pekerjaan pada bulan Desember 2022. Angka itu terus bertambah, setelah sebelumnya naik 127.000 pekerjaan pada bulan November 2022.
"Laporan ADP menyebabkan investor bersikap defensif lagi mengenai Fed dan mungkin memang perlu menaikkan suku bunga lebih lama dan lebih tinggi dari yang diantisipasi pasar saat ini," kata Kepala Strategi Investasi CFRA Research, Sam Stovall, dilansir Reuters, Kamis (5/1/2023).
Sementara itu laporan lain menunjukkan jumlah orang Amerika yang mengajukan klaim tunjangan pengangguran turun pada pekan lalu.
Ketahanan pasar tenaga kerja telah menjadi penyebab utama kekhawatiran investor pasar modal karena dapat memberikan alasan bagi The Fed untuk terus mengerek suku bunga. Sentimen Fed funds rate yang tinggi sempat memukul bursa saham Wall Street di akhir tahun lalu.
Esok hari Jumat (6/1), pelaku pasar modal AS akan mendapatkan rilis laporan pekerjaan nonfarm payrolls untuk dapat membaca lebih luas terkait kondisi pasar tenaga kerja, sekaligus dapat memproyeksikan kebijakan The Fed. (RRD)