Pasokan Minyak ke AS Terganggu, Harga Minyak Dunia Naik Tipis
permintaan minyak kemungkinan akan tetap substansial dibandingkan dengan kekhawatiran pasokan yang muncul saat ini.
IDXChannel - Pasokan minyak mentah untuk pasar Amerika Serikat (AS) dilaporkan terganggu seiring penutupan jalur kereta api di negara tersebut, yang notabene merupakan konsumen minyak terbesar dunia selama ini.
Kondisi ini ditengarai menjadi penyebab utama melemahnya harga minyak mentah dunia pada perdagangan Kamis (15/09/2022). Sebagaimana dilansir Reuters, Brent berjangka naik 2 sen menjadi USD94,12 per liter pada 0324 GMT. Sedangkan minyak mentah West Texas Intermediate AS (WTI.AS) naik 18 sen (0,2 persen) menjadi USD88,66.
Kepala Ekonom di ACY Securities, Clifford Bennet, mengklaim bahwa kondisi harga minyak saat ini berada dalam kesulitan global. Namun, bila pertumbuhan tetap datar, permintaan minyak kemungkinan akan tetap substansial dibandingkan dengan kekhawatiran pasokan yang muncul saat ini.
"Kami akan tetap kuat," ujar Bennet, dalam laporan tersebut.
Menurut Bennet, pihaknya boleh jadi terlalu mengharapkan penurunan permintaan yang nyata, dengan cenderung mengabaikan persoalan pasokan. Meningkatnya penutupan jalur kereta api AS karena kericuhan antar buruh disebut juga turut mendukung pasar.
Tiga sindikat pekerja sedang merundingkan kontrak baru yang dapat mempengaruhi transportasi kereta api yang penting bagi pergerakan minyak mentah dan produk pertanian.
Rabu (14/09/2022), Badan Energi Internasional (IEA) menyatakan bahwa pihaknya memperkirakan pergeseran luas dari gas ke minyak untuk pemanas, rata-rata 700.000 lietr per hari (bph) dari Oktober 2022 hingga Maret 2023.
Namun, data yang dipublikasikan oleh Administrasi Informasi Energi menunjukkan persediaan minyak mentah dan sulingan AS naik lebih dari yang dibayangkan pekan lalu. Hal tersebut menunjukkan bahwa permintaan bahan bakar yang lebih rendah dan pembatasan harga minyak.
Selain itu, Analis di Hyton Futures mengatakan ekspektasi kenaikan suku bunga AS lebih lanjut akan terus membebani pasar dan membatasi pemulihan harga minyak.
Disisi penyulingan, Total Energies SE (TTEF.PA) mengatakan, penghentian dua unit pemulihan sulfur (SRU) yang dijadwalkan pada hari Rabu (21/09/2022) mendatang akan mengurangi produksi di kilang sebanyak 238.000 liter per hari (bph) di Port Arthur, Texas.
“Kami telah mengurangi produksi, karena fasilitas tersebut sudah sangat familiar bagi kami," tegasnya. (TSA)
Penulis: Cindy Angelia