PBSA Bakal Diversifikasi Proyek di Luar Industri Sawit
PT Paramita Bangun Sarana Tbk (PBSA) berencana melakukan diversifikasi proyek di luar industri sawit atau crude palm oil (CPO)
IDXChannel - PT Paramita Bangun Sarana Tbk (PBSA) berencana melakukan diversifikasi proyek di luar industri sawit atau crude palm oil (CPO). Emiten konstruksi ini ingin memperluas portofolio di sektor industri komersial.
Presiden Direktur PBSA, Vincentius Santoso mengatakan, perseroan menargetkan kinerja bisa terus tumbuh setiap tahun. Oleh karena itu, ceruk pasar perlu diperluas agar tidak terlalu tergantung pada satu sektor saja.
"Perseroan juga terus melakukan diversifikasi proyek-proyek di luar bidang konstruksi industri," kata Vincentius dalam Paparan Publik dikutip Kamis (19/6/2025).
Dia menyebut, salah satu proyek yang baru saja dikerjakan adalah pembangunan gedung kantor Plaza Paramita yang berlokasi di tengah kota Jakarta. Saat ini, gedung tersebut dikelola oleh anak perusahaan, PT Plaza Paramita Sejahtera Di samping disewakan kepada tenant. Plaza Paramita saat ini menjadi kantor pusat PBSA.
Perseroan saat ini mempunyai portofolio di sektor konstruksi komersial. Di samping Plaza Paramita, proyek yang pernah dikerjakan yakni Kantor Smartfren (USD6 juta), Kantor Bali United, dan Sentul Culture Labs (USD35 juta).
Pada 2025, PBSA menargetkan pendapatan sebesar Rp1,38 triliun, tumbuh 20 persen dibandingkan 2024 yang sebesar Rp1,15 triliun. Sementara untuk laba bersih ditargetkan sebesar Rp202 miliar.
Vincentius mengatakan, target tersebut didasarkan pada potensi proyek yang akan didapatkan sekaligus pendapatan atas proyek yang sedang dikerjakan.
"Kami melihat rencana-rencana dari proyek sewaktu memasuki tahun 2025, dengan memperkirakan akan masuk atau mengambil proyek mana saja maupun menjalankan proyek yang tengah berlangsung. Tapi kita juga berkeyakinan dapat mencapai target yang telah ditetapkan tersebut dengan strategi-strategi yang efisien," ujarnya.
Segmen konstruksi industri selama ini menjadi penopang utama kinerja PBSA. Perseroan memang memiliki spesialisasi di bidang konstruksi fasilitas penunjang CPO dan turunannya.
Proyek terbesar yang dikerjakan PBSA adalah pabrik oleokimia milik PT Energi Sejahtera Mas. Proyek yang berlokasi di Dumai, Sumatera Utara itu memiliki nilai proyek hingga USD93 juta atau Rp1,5 triliun.
Berdasarkan catatan IDX Channel, PBSA juga kerap memperoleh proyek-proyek dari Sinar Mas Group. Di antaranya pengerjaan struktur atas storage tank milik PT Ivo Mas Tunggal senilai Rp154 miliar dan warehouse milik PT Sinar Mas Agro Resources and Technology Tbk (SMAR) senilai Rp30 miliar.
(Rahmat Fiansyah)