Pelajaran Alokasi Aset untuk Investor Pemula: Harus Diperhatikan sebelum Investasi
Alokasi investasi merupakan strategi untuk menyeimbangkan risiko dan return dalam portofolio investasi.
IDXChannel—Alokasi aset adalah strategi investasi, di mana investor membagi modalnya ke dalam kelas aset yang berbeda untuk meminimalisir potensi risiko sekaligus mengoptimalkan potensi keuntungan.
Dengan kata lain, alokasi aset bertujuan untuk menyeimbangkan risiko dan keuntungan portofolio investasi. Caranya, secara sederhana dilakukan dengan menempatkan sebagian modal ke kelas aset dengan risiko rendah untuk mengimbangi aset dengan risiko yang lebih tinggi.
Dalam investasi, ada tiga jenis kelas aset. Dilansir dari Investopedia (13/7), ketiga kelas aset yang dimaksud—urut dari potensi return tertinggi—adalah saham, obligasi dan pendapatan tetap, dan uang tunai atau setaranya.
Mengapa portofolio investasi perlu diseimbangkan risikonya? Jawabannya sederhana, sebab setiap instrumen investasi merespon tren pasar dengan cara dan hasil yang berbeda-beda. Sementara investor tentu bakal memiliki tingkat toleransi paparan risiko.
Portofolio investasi saham yang seimbang memungkinkan investor untuk meminimalisir dampak ataupun potensi rugi secara menyeluruh, terlebih saat pasar tengah menurun. Sehingga nilai investasi tidak menurun dengan drastis.
Investor kawakan Warren Buffet pun menerapkan strategi ini. Dilansir dari Emtrade.com (13/7), Buffet tidak menempatkan semua uangnya di pasar saham. Namun 10% dari asetnya dalam portofolio investasinya adalah obligasi pemerintah.
Alokasi Aset: Faktor yang Harus Diperhatikan
Ada beberapa faktor yang perlu diperhatikan investor sebelum melakukan alokasi asetnya. Ketiga faktor ini adalah hal dasar yang mesti ditentukan sebelum berinvestasi, yakni profil risiko, usia, dan tujuan investasi.
Profil Risiko
Investor harus mengetahui kemampuannya sendiri untuk menanggung dan menghadapi risiko. Semua jenis investasi memiliki risiko masing-masing yang bergerak selaras. Alias: high risk, high return; low risk, low return.
Namun demikian, bukan berarti investor harus memaksakan diri untuk menempatkan uang di aset berisiko tinggi. Dalam hal ini, penting untuk menyadari kesanggupan dan batasan kerugian yang mampu diterima investor.
Ada tiga jenis profil risiko, yakni: konservatif, moderat, dan agresif. Investor yang konservatif cenderung menempatkan aset pada instrumen dengan return yang stabil, dan menghindari investasi dengan harga yang berfluktuasi.
Sebaliknya, investor yang agresif berani menerima potensi risiko yang lebih tinggi. Sehingga berani pula menempatkan uangnya pada instrumen dengan tingkat risiko yang lebih tinggi.
Usia
Usia adalah faktor yang patut diperhatikan. Investor yang masih berusia muda, dianggap masih aman untuk menempatkan sebagian besar uangnya pada investasi dengan risiko tinggi. Sebab investor muda masih berada dalam masa produktif untuk menghasilkan uang.
Berbeda dengan investor yang sudah tua. Oleh sebab tidak lagi mempunyai sumber penghasilan aktif, maka tidak dianjurkan untuk menggunakan semua uangnya untuk berinvestasi pada instrumen berisiko tinggi.
Tujuan Investasi
Bahkan sebelum mulai membeli saham, reksadana, atau jenis investasi lainnya, seorang investor harus menentukan apa tujuannya berinvestasi terlebih dahulu. Mengapa? Agar investor mampu memilih cara berinvestasi sesuai dengan tujuannya.
Target investasi yang berbeda, akan dicapai dengan cara yang berbeda pula. Investor yang menghendaki investasi jangka panjang dan memiliki target melindungi nilai uang serta menyiapkan dana pensiun, umumnya akan berinvestasi pada saham-saham yang stabil dalam jangka panjang.
Sementara mereka yang memiliki target menghimpun return sebanyak-banyaknya dalam waktu singkat, akan memilih untuk melakukan trading saham, di mana ia akan membeli saham di harga yang murah, lalu menjualnya saat harga naik, meskipun selisih waktunya hanya hitungan minggu atau bulanan.
Demikianlah ulasan singkat tentang alokasi aset untuk investor pemula. Penting untuk menempatkan aset Anda di keranjang yang berbeda untuk meminimalisir risiko. (NKK)