Pelayaran Jaya (PJHB) IPO, Tawarkan Harga Rp310-Rp330 per Saham
PT Pelayaran Jaya Hidup Baru Tbk (PJHB) akan mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 5 November 2025.
IDXChannel - PT Pelayaran Jaya Hidup Baru Tbk (PJHB) akan mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 5 November 2025.
Dalam penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO), perseroan akan melepas 480 juta saham atau setara 25 persen dari total modal ditempatkan dan disetor.
Perseroan menawarkan harga sebesar Rp310-Rp330 per saham sehingga berpotensi meraup dana segar sebesar Rp158 miliar.
Bersamaan dengan IPO, perseroan juga menerbitkan 240 juta Waran Seri I atau sebesar 16,67 persen dari total jumlah saham ditempatkan dan disetor penuh.
Waran Seri I diberikan secara cuma-cuma sebagai insentif bagi para pemegang saham baru yang namanya tercatat dalam Daftar Pemegang Saham (DPS) pada tanggal penjatahan.
Dalam lama e-IPO, Minggu (26/10/2025), periode bookbuilding dilaksanakan pada 22-27 Oktober 2025, dan penawaran umum atau offering akan dilaksanakan pada 30 Oktober hingga 3 November 2025.
Adapun perusahaan di bidang transportasi dan logistik ini akan menggunakan seluruh dana IPO setelah dikurangi dengan
biaya-biaya emisi, untuk pembangunan 3 unit armada kapal baru dengan jenis Landing Craft Tank (LCT).
"Tujuan pembangunan tiga unit kapal LCT baru adalah untuk mendukung pengembangan bisnis perseroan guna memenuhi kebutuhan permintaan pengangkutan alat berat hingga kontainer dari klien," kata manajemen PJHB.
Untuk membangun kapal ini, perseroan bekerja sama dengan perusahaan galangan kapal dan docking, PT Untung Brawijaya Sejahtera dan PT Adiluhung Saranasegara Indonesia. PJHB menegaskan, dua perusahaan itu bukan afiliasi sekaligus belum pernah bekerja sama sebelumnya dengan perseroan.
Saat ini, PJHB memiliki lima unit kapal LCT yang tingkat utilisasinya sudah maksimal. Dengan begitu, perseroan memerlukan armada tambahan dengan teknologi baru yang dapat meningkatkan reputasi perseroan.
Secara teknis, ketiga kapal ini memiliki panjang 75 meter, lebar 16 meter, dan tinggi 4,8 meter serta kapasitas bobot mati 2.500 DWT. Total biaya pembangunan kapal mencapai Rp163 miliar, sedangkan sisanya akan ditutup dengan kas internal.
(DESI ANGRIANI)