Pembiayaan Tembus Rp10,3 Triliun, Laba BFI Finance (BFIN) Terkerek 2,3 Persen
PT BFI Finance Indonesia Tbk (BFIN) membukukan laba bersih senilai Rp848,4 miliar di Semester I-2023.
IDXChannel - PT BFI Finance Indonesia Tbk (BFIN) membukukan laba bersih senilai Rp848,4 miliar di Semester I-2023.
Capaian itu meningkat 2,35 persen year-on-year (yoy) dibandingkan periode sama tahun 2022 senilai Rp828,93 miliar.
Ini didorong oleh peningkatan pendapatan penyaluran pembiayaan sebesar 30,3 persen yoy mencapai Rp3,2 triliun. Kontribusi terbesar berasal dari piutang pembiayaan kepada pihak ketiga mencapai Rp2,28 triliun.
"Pertumbuhan pendapatan ini dipengaruhi oleh peningkatan penyaluran pembiayaan dan sumber pendanaan yang lebih kompetitif," kata Direktur Keuangan BFIN, Sudjono dalam keterangan, Rabu (26/7/2023).
Selama enam bulan pertama tahun ini, perusahaan mencatat nilai pembiayaan baru sebesar Rp10,3 triliun, atau meningkat 20,8% yoy dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Dari jumlah tersebut, sebanyak 61,0% digunakan untuk tujuan pembiayaan modal kerja, disusul dengan multiguna sebesar 22,6%, investasi 14,5%, dan syariah 1,9%.
Seiring dengan pertumbuhannya, BFIN tetap konsisten menjaga risiko kredit yang relatif rendah. Tingkat pembiayaan bermasalah (Non-Performing Financing/NPF) neto terjaga di 0,79% per Juni 2023 dan sementara NPF bruto di level 1,94%.
Rasio ini terhitung lebih baik dibandingkan NPF bruto rata-rata industri pembiayaan yang mencapai 2,63% per Mei 2023. NPF coverage (besaran tingkat cadangan piutang dibandingkan NPF) terhitung mencapai 2,3 kali.
Return on Asset (RoA) dan Return on Equity (RoE) perusahaan masing-masing di posisi 8,7% dan 18,6% yang juga masih lebih tinggi dari rata-rata industri dengan angka RoA yang dilaporkan sebesar 5,73% dan RoE sebesar 14,86% di akhir Mei 2023.
Hingga semester I/2023, total aset BFI Finance mencapai Rp25,2 triliun atau tumbuh 38,8% secara tahunan (year-on-year/yoy). Pertumbuhan ini sejalan dengan naiknya piutang bersih (net receivables) sebesar 31,8% yoy dengan nilai Rp21,0 triliun.
"Sektor multifinance bergerak positif di tengah semakin meningkatnya permintaan masyarakat dalam mendapatkan kemudahan fasilitas pembiayaan," tandas Sudjono.
(DES)