Pemerintah Resmi Exercise Saham BBTN di Hari Pertama Perdagangan Rights
Meski secara tertulis tidak dijabarkan terkait identitas investor tersebut, namun dipastikan bahwa pihak yang melakukan exercise tersebut adalah pemerintah.
IDXChannel - Pemerintah sebagai pemegang saham pengendali secara resmi menambah modal PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) lewat skema Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) atau biasa dikenal dengan istilah rights issue.
Upaya penambahan modal itu dilakukan melalui skema Penyertaan Modal Negara (PMN) dengan nilai mencapai Rp2,48 triliun, dan telah dituntaskan pada hari pertama perdagangan rights.
Hal tersebut terungkap lewat data perdagangan, di mana investor yang telah melaksanakan HMETD alias exercise right BTN sejumlah 2.066.666.648 unit. Exercise right tersebut dilakukan pada hari pertama pelaksanaan rights issue, yaitu hari ini, Rabu (28/12/2022).
Dengan harga pelaksanaan Rp1.200 per saham, investor tersebut menyetorkan dana sebesar Rp2.479.999.977.600. Meski secara tertulis tidak dijabarkan secara jelas terkait identitas investor tersebut, namun dapat dipastikan bahwa pihak yang telah melakukan exercise tersebut adalah pemerintah.
Hal ini dapat disimpulkan dari fakta bahwa hanya pemerintah Indonesia saja yang memiliki porsi HMETD BTN hingga berjumlah 2,06 miliar unit.
Sedangkan total HMETD yang dimiliki oleh publik, baik institusi dan ritel, secara total hanya berjumlah 1,38 miliar unit dengan nilai Rp1,65 triliun saja.
Pada hari pertama perdagangan HMETD BTN berkode BBTN-R tergolong cukup ramai. Sebanyak 893 ribu lot BBTN-R berpindah tangan dengan nilai transaksi Rp11,3 miliar.
Harga BBTN-R ditutup pada harga Rp132 di hari pertama perdagangan Pasar Tunai. Setali tiga uang dengan Pasar Tunai BBTN-R, perdagangan saham induk BBTN di Pasar Reguler juga cukup ramai.
Tercatat sebanyak 425.827 lot saham BBTN diperjualbelikan dengan nilai transaksi Rp57,73 miliar. Volume transaksi ini lebih tinggi dua kali lipat dari rata rata perdagangan saham BBTN di kisaran Rp15 miliar hingga Rp20 miliar per hari.
Meski saham terkoreksi 3,9 persen, namun investor asing tercatat aktif mengakumulasi saham BBTN. Hal ini terlihat dari nilai beli bersih investor asing (net foreign buy) yang tercatat mencapai Rp265 juta.
Akumulasi investor asing ini melanjutkan tren serupa yang telah terjadi sejak kemarin, di mana tercatat aksi beli yang terjadi menghasilkan nilai bersih sebesar Rp3,08 miliar.
Sebagai informasi, dengan harga penutupan Rp1.355, valuasi saham BBTN setara dengan 0,66X price to book value (PBV). Sementara itu harga pelaksanaan rights issue Rp1.200 setara dengan 0,59X pbv. Saham BBTN memiliki potential upside 44,6 persen bila harganya kembali ke 1X PBV.
Sebagai perbandingan, sejumlah bank besar memiliki valuasi di atas 2X PBV. Misalkan seperti BBCA di sekitar 5x PBV, BBRI di 2,54x dan BMRI di 2,22x PBV. (TSA)