Pendapatan CBRE Rp28,54 Miliar di Kuartal III-2025, Ini Penjelasan Manajemen
PT Cakra Buana Resources Energi Tbk (CBRE) terus memperkuat fondasi bisnisnya di sektor energi dan layanan lepas pantai.
IDXChannel - PT Cakra Buana Resources Energi Tbk (CBRE) terus memperkuat fondasi bisnisnya di sektor energi dan layanan lepas pantai. Setelah melalui periode konsolidasi dan penyelesaian akuisisi aset strategis Hilong 106, Perseroan kini memasuki fase transformasi menuju ekspansi yang lebih agresif di kuartal IV-2025 dan tahun depan.
Berdasarkan laporan keuangan yang dirilis Selasa (4/11/2025), pendapatan Perseroan turun 32 persen menjadi Rp28,54 miliar dari Rp41,97 miliar pada kuartal III-2024. Penurunan pendapatan tersebut diikuti kenaikan beban pokok pendapatan menjadi Rp34,62 miliar dari Rp33,90 miliar, sehingga CBRE mencatat rugi bruto Rp6,08 miliar, berbalik dari laba bruto Rp8,07 miliar pada tahun sebelumnya.
CEO CBRE, Suminto Husin, menilai laporan keuangan kuartal ketiga memang belum memuaskan karena belum mencerminkan potensi sebenarnya dari CBRE pasca akuisisi aset baru oktober lalu.
"Laporan Q-3 kurang memuaskan karena masih mencerminkan kondisi sebelum kapal Hilong 106 aktif. Namun di kuartal IV akan ada Langkah dan perubahan signifikan pada total aset dan potensi kontrak baru yang dinilai akan memperbaiki laporan keuangan di Q4 dan seterusnya, " ujar Suminto, dalam keterangan resminya, Selasa (4/11/2025).
Adapun saham CBRE pada perdagangan Selasa (4/11/2025) terkoreksi 8,73 persen ke level Rp1.150 per saham. Namun, secara tahunan, performa saham CBRE masih mencatat kenaikan spektakuler terbang 6.000 persen secara year to date.
Sebelumnya, menurut data Bursa Efek Indonesia (BEI), pukul 11.35 WIB, saham CBRE turun tajam 7,54 persen ke level Rp1.165 per unit. Nilai transaksi tercatat mencapai Rp98,97 miliar.
Dengan masuknya Hilong 106 sebagai aset produktif, CBRE berpotensi mencatat kenaikan total aset dan pendapatan melalui peluang kontrak offshore bernilai besar. Total aset CBRE meningkat signifikan melonjak dari Rp328 miliar menjadi sekitar Rp1,94 triliun, yang akan tercermin dalam laporan keuangan kuartal IV-2025.
Namun ekspansi agresif ini dibarengi peningkatan kewajiban, terutama dari sisi pembiayaan, yang dapat mendorong Debt to Equity Ratio (DER) berada pada level lebih tinggi.
Dengan selesainya akuisisi Hilong 106 dan potensi kontrak kerja sama baru yang sedang dalam tahap pembahasan, CBRE optimistis performa keuangan akan berbalik arah pada kuartal IV-2025 dan berlanjut positif pada tahun 2026.
(Shifa Nurhaliza Putri)