Pendapatan Lippo Cikarang Mengempis Jadi Rp1,07 Triliun di 2023, Ini Sebabnya
PT Lippo Cikarang Tbk (LPCK) mencatatkan total pendapatan sebesar Rp1,07 triliun pada 2023. Raihan ini turun 15 persen dari periode 2022.
IDXChannel - PT Lippo Cikarang Tbk (LPCK) mencatatkan total pendapatan sebesar Rp1,07 triliun pada 2023. Raihan ini turun 15 persen dari periode 2022.
"Penurunan pendapatan tersebut yang disebabkan oleh adanya penurunan serah terima pada rumah hunian dan apartemen, dan lahan industri apabila dibandingkan dengan tahun sebelumnya," kata Presiden Direktur LPCK, Ketut Budi Wijaya dalam keterangan resminya di keterbukaan informasi BEI, Jumat (22/3/2024).
Pada 2023, pendapatan utama perseroan berasal dari serah terima hunian rumah tapak, unit komersial atau ruko, lahan industri, serta pendapatan non-properti dari pengelolaan
kota Lippo Cikarang.
Proyek perumahan yang diserahterimakan sepanjang tahun lalu, termasuk Waterfront Estates @Uptown, sebanyak 365 unit dan The Hive @Uptown sebanyak 36 unit.
Namun demikian, perseroan masih membukukan laba. Laba kotor LPCK positif sebesar Rp527 miliar dengan margin laba kotor yang dapat dipertahankan pada level sehat sebesar 49 persen sepanjang 2023.
"Laba bersih tercatat sebesar Rp108,6 miliar di 2023," ujar Ketut Budi.
Sementara dari sisi Ebitda, tetap dapat dipertahankan positif sebesar Rp297 miliar atau 28 persen dari pendapatan.
Realisasi Marketing Sales
Pendapatan perseroan yang susut ini seiring dengan nilai pra penjualan atau marketing sales yang dicetak pada 2023 sebesar Rp1,3 triliun. Angka ini turun sedikit dibanding dengan periode 2022 dan kurang dari target atau hanya mencapai 94,6 persen dari target 2023 yang dipatok Rp1,37 miliar.
Pra penjualan tahun lalu didorong oleh permintaan yang kuat untuk proyek-proyek residensial, terutama produk rumah tapak serta permintaan yang tinggi untuk lahan industri, dengan kontribusi masing-masing sebesar 45 persen serta 24 persen.
Sisanya sebanyak 21 persen, terdiri dari ruko-ruko dan lahan komersial. Produk utama rumah tapak perseroan adalah produk klaster Cendana Spark, Cendana Spark – North dan Waterfront Estate Uptown.
"Selama 2023, perseroan telah menjual sebanyak 1.127 unit dari proyek-proyek perumahan, industri dan komersial di atas," jelas Ketut Budi.
Ketut Budi mengatakan, perseroan optimistis masih banyak peluang pertumbuhan di industri properti.
“Selama 2023, perseroan telah mencapai pra-penjualan sesuai dengan target yang ditetapkan walaupun menghadapi banyak tantangan di sektor properti seperti suku bunga acuan yang meningkat dan tekanan inflasi," terangnya.
"Dalam menghadapi 2024, kami yakin akan tetap mempertahankan momentum pertumbuhan dengan strategi bauran produk yang tepat. Kami juga berkomitmen untuk melanjutkan pembangunan agar dapat melakukan serah terima tepat waktu kepada para konsumen kami,” tutup Ketut Budi.
(FAY)