MARKET NEWS

Pendapatan Naik, Cuan Prodia (PRDA) Merosot Jadi Rp259 Miliar pada 2023

Dinar Fitra Maghiszha 13/03/2024 14:11 WIB

PT Prodia Widyahusada Tbk (PRDA) mencatatkan laba bersih Rp259,87 miliar pada 2023. Capaian itu merosot 30,07% year-on-year (yoy).

Pendapatan Naik, Cuan Prodia (PRDA) Merosot Jadi Rp259 Miliar pada 2023 (Foto MNC Media)

IDXChannel - Emiten laboratorium klinik, PT Prodia Widyahusada Tbk (PRDA) mencatatkan laba bersih Rp259,87 miliar pada 2023. Capaian itu merosot 30,07% year-on-year (yoy) dibandingkan 2022 yang menembus Rp371,64 miliar.

Hal ini membuat laba per saham dasar PRDA melandai ke level Rp277,20 per saham, dari semula Rp396,42 per saham. Penurunan laba terjadi saat pendapatan usaha PRDA meningkat 1,87% yoy menjadi Rp2,22 triliun.

“Pertumbuhan pendapatan ini didorong dari adanya kenaikan permintaan transaksi tes rutin sebesar 7,9% atau sebesar Rp1,56 triliun, yang berkontribusi terhadap 70% total pendapatan Perseroan sepanjang tahun 2023,” kata manajemen dikutip Rabu (13/3/2024).

Segmen tes rutin masih mendominasi bisnis perseroan, disusul tes esoterik senilai Rp474,52 miliar. Adapun segmen non-laboratorium berkontribusi sebesar Rp190,70 miliar.

Sepanjang 2023, PRDA masih didominasi oleh pelanggan individu dan referensi dokter. Sementara referensi pihak ketiga berkontribusi sebanyak Rp585,86 miliar, dan pelanggan korporasi mencapai Rp352,85 miliar.

Beban pokok ikut terdongkrak 5,70% yoy menjadi Rp903,24 miliar, yang sebagian besar terjadi akibat kenaikan biaya bahan baku. Alhasil margin laba kotor PRDA terdepresiasi secara tahunan di angka Rp1,31 triliun.

Beban usaha juga mengalami peningkatan signifikan, terutama disebabkan kenaikan ongkos untuk edukasi pelanggan hingga pemasaran. Sehingga laba sebelum pajak PRDA tersisa menjadi Rp338,90 miliar, demikian mengutip keterbukaan informasi, Rabu (13/3).

Balance sheet PRDA akhir Desember 2023 mencatat kenaikan aset 1,44% yoy menjadi Rp2,70 triliun. Ini sejalan dengan penurunan jumlah utang atau liabilitas 3,06% yoy menjadi Rp347,44 miliar, sedangkan modal atau ekuitas tumbuh 2,14% yoy mencapai Rp2,36 triliun.

Kas yang tersisa pada tutup buku 2023 mencapai Rp542,96 miliar, berkurang dari Rp698,40 miliar pada awal tahun. Ini terjadi akibat sejumlah pengeluaran terutama atas aktivitas investasi.

(FAY)

SHARE