Pendapatan Naik tapi Laba Indika Energy (INDY) Menciut Jadi Rp865,73 Miliar
PT Indika Energy Tbk (INDY) membukukan laba bersih sebesar USD58,92 juta atau Rp865,73 miliar di kuartal I 2023.
IDXChannel - PT Indika Energy Tbk (INDY) membukukan laba bersih sebesar USD58,92 juta atau Rp865,73 miliar di kuartal I 2023. Angka itu turun 21,47%% dari periode yang sama tahun sebelumnya yang sebesar USD75,04 juta.
Meski demikian, pendapatan perseroan tercatat naik 9,15% menjadi USD906,83 juta atau Rp13,32 triliun, dari sebelumnya sebesar USD830,79 juta. Berdasarkan segmen operasinya, pendapatan sumber daya energi mendominasi dengan kontribusi sebesar USD823,94 juta atau Rp12,10 triliun.
Kemudian, pendapatan segmen jasa energi tercatat sebesar USD65,35 juta atau Rp960,17 miliar, pendapatan logistik dan infrastruktur tercatat sebesar USD11,08 juta atau Rp162,89 miliar, dan segmen bisnis mineral mengantongi pendapatan sebesar USD1,75 juta atau Rp25,82 miliar.
Sementara itu, segmen bisnis hijau mencatatkan pendapatan sebesar USD2,71 juta atau Rp39,95 miliar, serta pendapatan segmen ventura digital tercatat sebesar USD1,97 juta atau Rp29,01 miliar.
Dari sisi pengeluaran, beban pokok kontrak dan penjualan INDY tercatat sebesar USD707,74 juta atau Rp10,39 triliun, naik dari sebelumnya USD570,02 juta. Adapun, beban penjualan, umum dan administrasi tercatat sebesar USD49,20 juta atau Rp722,89 miliar.
Hingga akhir Maret 2023, total nilai aset INDY naik 1,43% menjadi USD3,64 miliar atau Rp53,55 triliun, dibandingkan posisi akhir Desember 2022 yang sebesar USD3,59 miliar. Liabilitas perseroan tercatat sebesar USD2,27 miliar dan ekuitas sebesar USD1,37 miliar.
Perseroan saat ini tengah fokus menjalani bisnis di bidang energi baru dan terbarukan (EBT). Pada akhir September 2022, INDY melalui anak usahanya yakni, PT Mitra Motor Group (MMG) telah mendirikan perusahaan patungan atau joint venture dengan Foxteq Singapore Pte. Ltd. yang diberi nama PT Foxconn Indika Motor (FIM).
Nantinya, FIM akan melakukan kegiatan manufaktur untuk kendaraan listrik komersial dan baterai elektrik, yang akan terefleksikan pada kegiatan usaha antara lain, melakukan kegiatan manufaktur kendaraan bermotor roda empat atau lebih, melakukan kegiatan manufaktur batu baterai, serta memberikan jasa konsultasi manajemen.
(FAY)