Pendapatan Tesla Kuartal I-2023 Meleset dari Ekspektasi, Saham Anjlok 2 Persen Lebih
Tesla Inc (TSLA)melaporkan pendapatan kuartal pertama Rabu (19/4/2023) yang meleset dari perkiraan Wall Street.
IDXChannel - Tesla Inc (TSLA)melaporkan pendapatan kuartal pertama Rabu (19/4/2023) yang meleset dari perkiraan Wall Street. Anjloknya pendapatan ini karena margin yang tidak sesuai akibat langkah pemotongan harga yang diumumkan awal tahun ini.
Saham perusahaan milik Elon Musk ini turun lebih 2% dalam perdagangan setelah jam kerja menyusul berita tersebut pada Rabu (19/4).
Tesla mengumumkan laba per saham 85 sen dari pendapatan sebesar USD23,30 miliar. Menurut ekspektasi analis yang disurvei oleh Investing.com, EPS Tesla diperkirakan sebesar USD0,86 sen dengan pendapatan sebesar USD23,78 miliar.
Sementara, berdasarkan survei analis dari Refinitiv pendapatan dan laba Q1 2023 Tesla mendekati ekspektasi. Ekspketasi pendapatan Tesla diperkirakan sebesar USD23,21 menurut perkiraan Refinitiv.
Adapun Laba bersih mencapai USD2,51 miliar, turun 24% dari tahun lalu. Sementara pendapatan otomotif yang merupakan segmen inti Tesla, mencapai USD19,96 miliar pada kuartal tersebut, naik 18% dari tahun lalu. Total pendapatan naik 24% mencapai USD19,96 miliar. (Lihat tabel di bawah ini)
Tesla mengklaim bahwa kinerjanya selama ini kurang memuaskan karena kurangnya pemanfaatan pabrik baru dan cukup menekankan margin, bersama dengan biaya bahan baku, komoditas, logistik dan garansi yang lebih tinggi. Manajemen menyebut semuanya berkontribusi terhadap penurunan pendapatan pada kuartal pertama tahun ini.
Tesla memotong harga di seluruh dunia pada produk mobil listriknya termasuk di negeri asalnya, Amerika Serikat (AS) di mana baru-baru ini perusahaan milik Elon Musk ini memangkas harga untuk keenam kalinya sepanjang tahun ini di tengah persaingan yang meningkat.
“Meskipun kami menerapkan pengurangan harga pada banyak model kendaraan di seluruh wilayah pada kuartal pertama, margin operasi kami berkurang pada tingkat yang dapat dikelola,” kata rilis resmi perusahaan, dikutip Kamis (20/4).
Pukulan terhadap margin ini juga disebut memberikan pukulan telak bagi arus kas bebas, yang turun 80% tahun-ke-tahun menjadi USD441 juta.
Ke depan, Tesla mengatakan masih melihat produksi setahun penuh sebesar 1,80 juta, dibandingkan dengan perkiraan analis sebesar 1,84 juta.
"Untuk tahun 2023, kami berharap tetap berada di depan CAGR 50% jangka panjang dengan sekitar 1,8 juta mobil untuk tahun ini," kata perusahaan itu.
Tesla juga mengatakan produk terbaru seri Cybertruck tetap akan diproduksi sesuai jalur dan rencana awal dan memulai produksi akhir tahun ini. (SNP)