Pendapatan Tumbuh 34 Persen, GTSI Sukses Bangkit dari Kerugian
perusahaan pelayaran pengangkut LNG itu sukses menyisihkan laba bersih sebesar USD5,1 juta hingga akhir tahun.
IDXChannel - PT GTS Internasional Tbk (GTSI) berhasil membukukan pendapatan sebesar USD41,2 juta di sepanjang tahun lalu.
Capaian tersebut tumbuh sebesar 34,03 persen dibanding realisasi pendapatan tahun sebelumnya yang masih sebesar USD30,7 juta.
Dengan capaian tersebut, perusahaan pelayaran pengangkut gas alam cair (Liquefied Natural Gas/LNG) itu sukses menyisihkan laba bersih sebesar USD5,1 juta hingga akhir tahun.
"(Nilai) Itu meningkat dari sebelumnya rugi USD11,9 juta di 2021," ujar Direktur GTSI, Dandun Widodo, di Jakarta, Jumat (12/5/2023).
Tak hanya bangkit dari posisi rugi, menurut Dandun, posisi keuangan GTSI juga berada dalam kondisi aman, dengan total aset sebesar USD123,8 juta hingga akhir 2022.
Kondidi ini didukung oleh ekuitas perusahaan yang pada periode yang sama mencapai USD56,9 juta, menguat 18,55 persen dari posisi 2021 yang masih sebesar USD48,04 juta.
"Sementara arus kas kami juga menguat di tahun lalu, dengan kas dan setara kas di awal tahun sebesar USD13,5 juta menjadi USD20,3 juta di akhir tahun," tutur Dandun.
Dandun menjelaskan, profitabilitas GTSI juga membaik secara signifikan, dari net profit margin di 2021 yang minus 39 persen, menjadi surplus 12 persen pada akhir 2022.
Di lain pihak, tingkat likuiditas juga masih tetap terjaga di 2022, dengan rasio lancar sebesar 117,89 persen dan rasio kewajiban terhadap ekuitas sebesar 117,34 persen.
Sementara aset perusahaan menyusut tipis sebesar 3,79 persen pada tahun lalu, menjadi USD123,8 juta.
"(Penyusutan aset) Utamanya lebih disebabkan karena penurunan akun aset yang tidak lancar, yang memiliki porsi dominan terhadap komposisi aset perusahaan," ungkap Dandun.
Aset tidak lancar perusahaan, disebut Dandun, menurun hingga 23,6 akibat reklasifikasi akun aset hak guna-neto. Lalu, nilai liabilitas di tahun lalu juga turun 17,11 persen menjadi USD66,8 juta.
"Ini karena penurunan akun liabilitas jangka panjang, yang memiliki porsi dominan terhadap komposisi liabilitas. Sedangkan liabilitas jangka panjang tahun lalu turun 47,82 persen," papar Dandun.
GTSI disebut Dandun telah mengklasifikasikan seluruh liabilitas sewa kapal menjadi liabilitas tersedia untuk dijual.
Karenanya, ekuitas perusahaan per 31 Desember 2022 tercatat sebesar USD56,9 juta, atau naik 18,55 persen dibandingkan capaian 2021.
"Hal itu ditopang oleh peningkatan penghasilan komprehensif lain dari entitas asosiasi," tegas Dandun. (TSA)