Pendapatan Turun, Rugi MDKA Makin Bengkak Capai USD15,8 Juta di Semester I-2025
Merdeka Copper Gold (MDKA) mencatat rugi bersih USD15,8 juta pada paruh pertama tahun ini, lebih tinggi dari periode yang sama tahun lalu sebesar USD12,5 juta.
IDXChannel – PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) masih belum menunjukkan perbaikan kinerja pada paruh pertama tahun ini. Emiten tambang itu mencatatkan penurunan pendapatan dan rugi yang semakin besar.
Berdasarkan laporan keuangan perseroan, rugi bersih atau rugi periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk tercatat mencapai USD15,8 juta pada paruh pertama tahun ini, lebih tinggi dari periode yang sama tahun lalu sebesar USD12,5 juta.
Adapun MDKA meraup pendapatan USD854,59 juta pada semester I-2025, turun 21,87 persen dari periode yang sama tahun lalu sebesar USD1,09 miliar.
Secara rinci, penjualan emas, perak, katoda tembaga, NPI, mikel matte, dan bijih nikel limonit perseroan ke pasar domestik turun tipis 4,72 persen menjadi USD634,36 juta dari periode yang sama tahun lalu sebesar USD665,85 juta.
Penjualan komoditas yang sama ke pasar ekspor anjlok 47,6 persen dari USD430,09 juta menjadi USD225,18 juta di semester I-2025. Perseroan juga mencatat adanya realisasi lindung nilai sebesar USD6,88 juta, lebih tinggi dari semester I-2024 sebesar USD2,34 juta.
Pendapatan lain-lain perusahaan dari pihak ketiga mencapai USD1,86 juta, jauh lebih tinggi dari periode yang sama tahun lalu sebesar USD163.972.
Beban pokok pendapatan susut menjadi USD748,64 juta, dari USD1 miliar dan beban usaha naik tipis dengan total USD27,07 juta menyebabkan laba usaha perseroan mencapai USD78,88 juta di semester I-2025. Angka tersebut lebih besar 26,87 persen dari periode yang sama tahun lalu sebesar USD62,17 juta.
Meski begitu, beban pajak penghasilan melonjak hingga USD16,37 juta hingga laba periode berjalan mencapai USD8,29 juta, turun 60 persen dari semester I-2024 sebesar USD20,53 juta.
Dari sisi neraca keuangan, jumlah aset MDKA per 30 Juni 2025 mencapai USD5,28 miliar. Sementara itu, jumlah liabilitas sebesar USD2,41 miliar dengan ekuitas mencapai USD2,86 miliar.
(Febrina Ratna Iskana)