Penerbitan Green Bonds Sukses Besar, Pertamina Geothermal (PGEO) Diminta Lakukan Ini
manajemen PGEO sejauh ini belum mengeluarkan pernyataan resmi atas detil pelaksanaan penerbitan green bonds tersebut.
IDXChannel - Langkah PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO) menerbitkan surat utang berwawasan hijau (green bonds) di pasar global sukses besar.
Dengan nilai penerbitan dipatok sebesar USD400 juta, nilai permintaan yang masuk diklaim mencapai USD3,3 miliar, atau mengalami kelebihan permintaan (oversubscribed) hingga 8,25 kali.
Data kelebihan permintaan dibagikan oleh salah satu tim bankir yang turut serta dalam proses penerbitan obligasi milik anak usaha PT Pertamina (Persero) itu.
Sedangkan, manajemen PGEO sejauh ini belum mengeluarkan pernyataan resmi atas detil pelaksanaan penerbitan green bonds tersebut.
"Mengingat ini berkaitan dengan informasi material yang dapat memengaruhi nilai dan pergerakan saham, harusnya diumumkan secara resmi dalam bentuk keterbukaan," ujar Pengamat Pasar Modal sekaligus CEO Finvesol Consulting, Fendy Susianto, Jumat (19/5/2023).
Menurut Fendy, harusnya tidak ada alasan bagi manajemen PGEO untuk enggan berbagi informasi terkait detil dari penerbitan green bonds yang dilakukan.
Terlebih jika dikaitkan dengan klaim bahwa telah terjadi oversubscribed, manajemen PGEO disebut Fendy sudah sepantasnya bangga dan mengumumkan kesuksesan itu secara resmi ke publik.
"Jadi meski penerbitan (green bonds) itu dilakukan di pasar luar negeri, tetap saja publik, pemegang saham dan otoritas pasar modal dalam negeri harus tahu dan dapat update(informasi)nya," tutur Fendy.
Dengan tak kunjung adanya keterbukaan informasi resmi dari manajemen, Fendy pun merasa wajar bila kemudian ada sebagian pelaku pasar yang menduga bahwa informasi oversubscribed sengaja dihembuskan ke publik agar perusahaan dapat menambah modal lewat instrumen utang selanjutnya.
"Karena kita tahu, seluruh proceed yang ada telah digunakan untuk melunasi pinjaman perusahaan," ungkap Fendy.
Sebagaimana disampaikan sebelumnya, dana dari hasil penerbitan green bonds rencananya bakal digunakan seluruhnya untuk pelunasan utang perusahaan.
Namun, dengan sisa utang jangka pendek perusahaan tercatat sebesar USD600 juta dan bakal jatuh tempo pada 23 Juni 2023, maka pada dasarnya PGEO masih membutuhkan suntikan dana tambahan.
Karenanya, analisa ini menjadi dasar sebagian pelaku pasar untuk memprediksi bahwa dalam beberapa waktu ke depan PGEO masih membutuhkan sejumlah dana segar guna menopang kinerja keuangan agar tidak semakin memerah. (TSA)