Penghimpunan Dana Pasar Modal Capai Rp144,78 Triliun hingga Juli 2025
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat total penghimpunan dana di pasar modal Indonesia mencapai Rp144,78 triliun hingga akhir Juli 2025.
IDXChannel - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat total penghimpunan dana di pasar modal Indonesia mencapai Rp144,78 triliun hingga akhir Juli 2025. Secara tahunan (year on year/yoy), capaian tersebut naik 11,64 persen.
Adapun dari jumlah tersebut, sebanyak Rp8,49 triliun merupakan hasil dari penawaran umum perdana saham (IPO) oleh 16 emiten baru.
"Penghimpunan dana di pasar modal masih dalam tren yang positif," ujar Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif, dan Bursa Karbon OJK, Inarno Djajadi dalam konferensi pers Rapat Dewan Komisioner Bulanan, Senin (4/8/2025).
Selain aktivitas IPO, penggalangan dana juga terjadi melalui berbagai instrumen lain seperti obligasi dan rights issue. Terbaru, BEI mencatat nilai penerbitan efek bersifat utang dan/atau sukuk (EBUS) mencapai Rp132,2 triliun.
Direktur Penilaian Perusahaan BEI I Gede Nyoman Yetna mengatakan angka ini terdiri dari 116 emisi oleh 65 penerbit EBUS.
Minat terhadap penerbitan instrumen utang tetap solid di tengah dinamika pasar keuangan. Saat ini, masih terdapat 5 emisi dari 4 penerbit EBUS yang berada dalam pipeline BEI.
"Sampai dengan 01 August 2025 terdapat 5 emisi dari 4 penerbit EBUS yang sedang berada dalam pipeline," kata dia.
Sementara itu, OJK juga mencatat perkembangan positif dalam skema pendanaan alternatif berbasis teknologi. Hingga 31 Juli 2025, terdapat 18 penyelenggara securities crowdfunding (SCF) yang telah mengantongi izin dari OJK.
Dari pelaksanaan SCF tersebut, telah terdaftar 876 efek dari 534 penerbit, dengan jumlah pemodal mencapai 184.504 pihak.
Total dana yang dihimpun melalui SCF dan teradministrasi di Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) sebesar Rp1,64 triliun.
(NIA DEVIYANA)