MARKET NEWS

Penjualan Batu Bara Adaro Minerals (ADMR) Melejit 42 Persen di Semester I-2023

Fiki Ariyanti 08/08/2023 06:37 WIB

PT Adaro Minerals Indonesia Tbk (ADMR) mencatatkan penjualan batu bara meningkat 42 persen menjadi 1,82 juta di semester I-2023.

Penjualan Batu Bara Adaro Minerals (ADMR) Melejit 42 Persen di Semester I-2023 (Foto MNC Media)

IDXChannel - PT Adaro Minerals Indonesia Tbk (ADMR) mencatatkan volume produksi batu bara mencapai 2,54 juta ton atau naik 66 persen pada semester I-2023. Pun dengan penjualan meningkat 42 persen menjadi 1,82 juta di periode yang sama. 

Seluruh produksi 'emas hitam' perseroan berasal dari PT Maruwai Coal, anak usaha ADMR yang memproduksi batu bara kokas keras dengan kandungan abu sangat rendah, fosfor yang rendah dan vitrinit yang tinggi.

“Kenaikan volume produksi maupun penjualan di semester I-2023 mencerminkan pengakuan dan penerimaan pasar atas produk kami yang berkualitas dan didukung aspek operasi yang solid," ungkap Presiden Direktur dan CEO ADMR, Christian Ariano Rachmat dalam keterangan resminya di keterbukaan informasi BEI, Senin (7/8/2023).

Sementara itu, pengupasan lapisan penutup mencapai 7,55 Mbcm pada enam bulan pertama tahun ini atau naik 116% dari periode yang sama tahun lalu, sehingga menghasilkan nisbah kupas sebesar 2,97 kali atau naik 30% dari sebelumnya.

Kinerja kontraktor yang baik dan kondisi cuaca yang kondusif mendorong kenaikan volume pengupasan lapisan penutup pada periode ini.

Jepang merupakan pasar terbesar bagi ADMR, dan perusahaan berencana memperluas basis pelanggan dengan memasuki pasar utama lainnya. 

Porsi Jepang dalam menyerap batu bara perseroan sebesar 35%, India 28%, China 20%, dalam negeri atau Indonesia 10%, serta Korea 8%.

Investasi dan Proyek ADMR

ADMR terus berinvestasi pada fasilitas dan infrastruktur dengan perkembangan yang baik pada upaya peningkatan jalan angkut (hauling road), serta meningkatkan fasilitas penyimpanan bahan bakar dan akomodasi karyawan di area Pelabuhan Tuhup.

Perseroan juga telah memulai proses tender untuk memilih kontraktor utama untuk konstruksi konveyor pemuatan tongkang kedua di Pelabuhan Tuhup. Ekspansi ini akan meningkatkan kapasitas pemuatan tongkang, sehingga memungkinkan perusahaan untuk memanfaatkan kondisi cuaca (kedalaman air) yang kondusif. 

Lebih lanjut, perusahaan sedang melakukan tender untuk kontraktor yang akan menangani perluasan akomodasi di Lampunut untuk menampung tambahan tenaga kerja demi mendukung rencana kenaikan produksi menjadi 6 juta ton per tahun.

Melalui anak usaha yang lain, PT Kalimantan Aluminium Industry (KAI), perseroan aktif mengembangkan peluang di bidang mineral, dengan fokus pada hilirisasi pengolahan mineral. Bisnis ini memimpin transformasi Grup Adaro untuk mendukung ekonomi hijau.

Selanjutnya pada Mei 2023, KAI mendapatkan pembiayaan USD981,4 juta dan Rp1,55 triliun untuk pembangunan smelter aluminium berkapasitas 500 ribu ton per tahun di kawasan industri yang sedang dikembangkan PT Kalimantan Industrial Park Indonesia. 

Pada kuartal II-2023, KAI menyelesaikan persiapan lahan, pekerjaan tanah (earthwork), dan konstruksi jeti sementara serta melanjutkan kegiatan konstruksi fasilitas terkait infrastruktur lainnya.

"Kami siap mencapai panduan 2023 dan mengeksekusi proyek-proyek, baik untuk batu bara metalurgi maupun smelter aluminium. Mendapatkan pembiayaan smelter merupakan pencapaian utama yang kami catat pada kuartal II-2023, dan saat ini kami mendedikasikan fokus dan upaya pada kegiatan konstruksi demi merealisasikan COD pada 2025," tutup Ariano.

Sekadar informasi, saham ADMR berakhir melemah 0,98 persen ke 1.010 pada penutupan perdagangan hari ini (7/8). Secara year to date, saham anak usaha PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO).

(FAY)

SHARE