Penjualan CPO Naik, Laba Triputra Agro (TAPG) Meroket 228 Persen Jadi Rp2,42 T
Berdasarkan laporan keuangan, penjualan TAPG juga naik 51,51% menjadi Rp6,74 triliun dari sebelumnya sebesar Rp4,45 triliun.
IDXChannel - PT Triputra Agro Persada Tbk (TAPG) mencatatkan pertumbuhan kinerja yang signifikan pada kuartal III 2022. Perseroan mengantongi laba Rp2,42 triliun, naik hingga 228,78% dari periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp736,30 miliar.
Berdasarkan laporan keuangan, penjualan TAPG juga naik 51,51% menjadi Rp6,74 triliun dari sebelumnya sebesar Rp4,45 triliun. Penjualan minyak kelapa sawit (CPO) dan inti kelapa sawit atau palm kernel (PK) tercatat sebesar Rp6,70 triliun atau naik 53,10% dari sebelumnya Rp4,37 triliun.
Kemudian, penjualan karet tercatat sebesar Rp20,94 miliar atau naik 31,15% dari sebelumnya Rp15,97 miliar, sedangkan penjualan tandan buah segar (TBS) mengalami penurunan menjadi sebesar Rp20,70 miliar.
Dari sisi pengeluaran, beban pokok penjualan TAPG naik 16,38% menjadi Rp3,96 triliun dari sebelumnya Rp3,40 triliun. Selain itu, beban penjualan dan pemasaran tercatat sebesar Rp205,49 miliar, serta beban umum dan administrasi sebesar Rp331,46 miliar.
Hingga akhir September 2022, total nilai aset TAPG tercatat sebesar Rp13,99 triliun atau naik 12,44% dari posisi akhir tahun lalu yang sebesar Rp12,44 triliun. Adapun, liabilitas perseroan tercatat sebesar Rp4,27 triliun dan ekuitas sebesar Rp9,72 triliun.
Tahun ini, perseroan menargetkan pertumbuhan di berbagai lini produknya, yakni produksi CPO ditargetkan tumbuh sebesar 15%, kemudian produksi PK naik 16%. Di samping itu, produksi TBS inti perseroan ditargetkan naik 14%, TBS plasma perseroan naik 14% dan TBS olah perseroan ditargetkan naik sebesar 13% pada tahun ini.
Untuk meningkatkan kinerja, perseroan melakukan beberapa strategi di antaranya dengan membangun satu unit pabrik kelapa sawit (PKS) di Kalimantan Timur yang memiliki kapasitas 30 TPH. Perseroan juga tengah membangun satu pabrik minyak inti kelapa sawiit atau palm kernel oil (PKO) dengan biogas yang berlokasi di Kalimantan Tengah. (NIA)