MARKET NEWS

Penjualan Emas Turun Tapi Laba Antam Meroket 492%, Kok Bisa?

Aditya Pratama 16/03/2021 10:00 WIB

Laba bersih Aneka Tambang melonjak 492 persen sepanjang 2020, padahal penjualan emas Antam turun.

Penjualan Emas Turun Tapi Laba Antam Meroket 492%, Kok Bisa?

IDXChannel - PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) berhasil mencatatkan laba bersih di 2020 naik hampir lima kali lipat, yakni mencapai Rp1,14 triliun dibandingkan tahun sebelumnya Rp193,85 miliar. Padahal penjualan emasnya turun.

Padahal, dalam laporan keuangannya, yang dikutip dari keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), penjualan Antam turun 16,33 persen hanya meraup Rp27,37 triliun dibandingkan tahun sebelumnya Rp32,71 triliun, dengan laba per saham dasar Rp47,83.

Bila melihat pendapatan Antam terdiri atas emas, feronikel, bijih nikel, alumina, bijih bauksit, perak, batubara, logam mulia lainnya. 

Pendapatan emas tercatat Rp19,35 triliun atau lebih rendah dari sebelumnya Rp22,46 triliun, feronikel tercatat Rp4,65 triliun atau lebih rendah dari sebelumnya Rp4,87 triliun, bijih nikel tercatat Rp1,86 triliun atau lebih rendah dari sebelumnya Rp3,70 triliun.

Tapi untuk penjalan alumina tercatat Rp583,45 miliar atau lebih tinggi dari sebelumnya Rp547,33 miliar; bijih bauksit tercatat Rp557,24 miliar atau lebih rendah dari sebelumnya Rp758,04 miliar; perak tercatat Rp146,45 miliar atau lebih rendah dari sebelumnya Rp151,96 miliar.

Batubara tercatat Rp32,71 miliar atau lebih rendah dari sebelumnya Rp50,40 miliar; logam mulia lainnya tercatat Rp831,50 juta atau lebih rendah dari sebelumnya Rp2,21 miliar.

Faktor terbesar laba Antam bisa melonjak adalah karena Antam berhasil mencatatkan penurunan beban pokok pendapatan di kuartal IV-2020 menjadi Rp22,89 triliun dari periode yang sama tahun sebelumnya Rp28,27 triliun. 

Beban umum dan administrasi juga mengalami penurunan menjadi Rp1,91 triliun dari sebelumnya Rp2,04 triliun dan beban penjualan dan pemasaran juga menurun menjadi Rp533,06 miliar dari sebelumnya Rp1,44 triliun.

ANTM mencatatkan liabilitas sebesar Rp12,69 triliun dan ekuitas Rp19,03 triliun. Adapun total aset perseroan meningkat menjadi Rp31,72 triliun dibanding tahun 2019 sebesar Rp30,19 triliun. (RAMA)

SHARE