Penjualan iPhone di China Turun 19 Persen di Q1-2024, Apple Menanti Tuah Asia Tenggara?
Penjualan iPhone Apple Inc. di China diproyeksi turun 19 persen selama kuartal I-2024, menurut data perusahaan riset independen yang berbasis negara tersebut.
IDXChannel - Penjualan iPhone Apple Inc. di China diproyeksi turun 19 persen selama kuartal I-2024, menurut data perusahaan riset independen yang berbasis negara tersebut.
Bloomberg melaporkan, Selasa (23/4), raksasa teknologi berbasis Amerika Serikat (AS) tersebut turun ke posisi ketiga di pasar China di tengah ketatnya persaingan.
Menurut perkiraan Counterpoint Research, pasar smartphone secara keseluruhan berkembang sekitar 1,5 persen karena merek lokal termasuk Huawei Technologies Co., Honor Device Co. dan Xiaomi Corp. memimpin pertumbuhan.
Melemahnya penjualan iPhone dimulai sejak perayaan Tahun Baru Imlek, meskipun merupakan periode peningkatan konsumsi. Sebaliknya, penjualan smartphone Huawei naik hampir 70 persen, menggeser dominasi Apple di segmen premium.
Data Counterpoint mengikuti analisis dari IDC menunjukkan pengiriman iPhone global turun hampir 10 persen dalam tiga bulan pertama 2024. Kondisi ini meningkatkan kekhawatiran tentang kemampuan Apple untuk mempertahankan pertumbuhan saat bersiap melaporkan pendapatan pada 2 Mei mendatang.
China tetap menjadi salah satu pasar terbesar bagi Apple, namun bisnis di sana semakin sulit setelah Beijing meningkatkan larangan terhadap perangkat asing di perusahaan-perusahaan yang didukung negara dan lembaga pemerintah.
Konsumen juga menyambut kembalinya Huawei ke posisi terdepan setelah meluncurkan chip buatan China.
Data Counterpoint mewakili gambaran lengkap pertama pada kuartal pertama. Lembaga riset tersebut mengatakan bulan lalu dalam perkiraan awal bahwa penjualan iPhone di China telah turun sekitar 24 persen dalam enam minggu pertama tahun 2024.
Apple bahkan mendiskon harga iPhone dengan potongan mencapai USD180 dari harga reguler.
“Penjualan Apple melemah selama kuartal ini karena kembalinya Huawei berdampak langsung pada Apple di segmen premium. Selain itu, permintaan penggantian untuk Apple sedikit berkurang dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.” kata analis senior Counterpoint Ivan Lam kepada Bloomberg, Selasa (23/4/2024).
Apple, yang pernah menjadi perusahaan paling berharga di dunia, mengalami penurunan saham sebesar 14 persen tahun ini. Valuasi pasarnya masih USD2,56 triliun, namun berada di urutan nomor dua setelah Microsoft Corp. (Lihat grafik di bawah ini.)
Apple juga tengah berjuang melawan persepsi bahwa mereka tertinggal dalam perlombaan penerapan kecerdasan buatan alias AI.
Melirik Asia Tenggara
Chief Executive Officer (CEO) Apple Tim Cook melakukan sejumlah kunjungan kerja ke beberapa negara di Asia Tenggara dalam beberapa pekan terakhir.
Dalam lawatannya, Cook mengatakan Apple siap untuk meningkatkan kerja sama dan aktivitas investasi di sejumlah negara Asia Tenggara.
Kinerja Apple yang memburuk di China membuat Cook mencari alternatif yang lebih menjanjikan sebagai strategi bisnis terbarunya.
Melansir CNBC International, peningkatan bisnis di Asia Tenggara dapat membantu mengimbangi tantangan yang dihadapi perusahaan besutan Steve Jobs tersebut baru-baru ini.
Perusahaan ini telah berupaya melakukan diversifikasi rantai pasokannya di luar basisnya di China sejak 2022, ketika perusahaan tersebut mengalami gangguan pasokan terkait pandemi.
Vietnam telah menjadi lokasi manufaktur utama di tengah upaya diversifikasi. Sementara itu, Cook mengatakan juga akan melihat potensi manufaktur di Indonesia.
Tim Cook tiba di Istana Kepresidenan Indonesia, Jakarta, untuk bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada Rabu (17/4/2024) pagi.
Kedatangan Tim Cook ini untuk membahas investasi perusahaan teknologi asal Amerika Serikat tersebut di Indonesia.
“Kami berbicara tentang keinginan presiden untuk melihat manufaktur di dalam negeri, dan itu adalah sesuatu yang akan kami pertimbangkan,” kata Cook kepada wartawan setelah pertemuan tersebut.
“Saya kira kemampuan investasi di Indonesia tidak ada habisnya. Saya pikir ada banyak tempat bagus untuk berinvestasi, dan kami berinvestasi, Kami percaya pada negara ini,” imbuh Cook.
Pasca dari Indonesia, Cook mengunjungi Singapura dan bertemu perdana menteri Lee Hsien Loong dan perdana menteri terpilih Lawrence Wong.
Investasi Apple di Indonesia juga paling sedikit dari Singapura dan Vietnam. Diketahui Apple berinvestasi senilai Rp1,6 triliun di Indonesia. (Lihat grafik di bawah ini.)
Sementara itu, investasi Apple di Vietnam senilai USD15,84 miliar setara Rp256 triliun. Di Singapura, Apple berencana berinvestasi lebih dari USD250 juta untuk operasionalnya di Singapura. Angka ini setara Rp4 triliun.
Meskipun raksasa teknologi tersebut telah mempekerjakan 3.600 orang di negaranya, Apple mengatakan perluasan tersebut akan memberikan ruang bagi peran-peran baru, termasuk dalam kecerdasan buatan.
Selama ini Singapura berfungsi sebagai hub bagi raksasa teknologi yang berbasis di Cupertino, California, tersebut.
Cook juga mengunjungi Vietnam dan bertemu Perdana Menteri Pham Minh Chinh di Hanoi.
Selama ini, Apple (AAPL) telah menghabiskan hampir USD16 miliar melalui rantai pasokannya di negara tersebut sejak 2019. Apple juga mengklaim telah menciptakan lebih dari 200.000 lapangan kerja di Vietnam. (ADF)